Gambar Sampul Antropologi · Bab 1 Kesamaan dan Keragaman Budaya
Antropologi · Bab 1 Kesamaan dan Keragaman Budaya
Tedi

22/08/2021 09:07:03

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Antropologi:

Mengungkap Keragaman Budaya

untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Program Bahasa

Penulis

:

Tedi Sutardi

Penyunting

:

Ita Rospita

Pewajah Isi

:

I Gusti Ngurah Wiyasa

Pewajah Sampul

:

A. Purnama

Sumber Sampul Depan Kelas XI

Kabare

2006,

Indonesian Heritage: Religion and Ritual

1999,

La Galigo: Menelusuri Jejak Warisan

Sastra Dunia

, 2003.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

301.07

TED TEDI Sutardi

a

Antropoloi Mengungkap Keragaman Budaya 1 : untuk Kelas XI

Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Bahasa

/ penulis, Tedi Sutardi.; penyunting, Ita Rospita. -- Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vii, 130 hlm, : ilus. ; 25 cm

Bibliogra

fi

: hlm. 127-128

Indeks

ISBN : 978-979-068-668-7

1. Antropologi-Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. Ita Rospita

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

dilindungi oleh Undang-Undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari penerbit PT. Setia Purna Inves

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pemdidikan Nasional tahun 2009

Diperbanyak oleh ......

iii

Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat

dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan

Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks

pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada

masyarakat melalui situs internet

(website)

Jaringan Pendidikan

Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran

yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan

hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh

Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down

load

), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh

masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial

harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan

lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia

maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat

memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.

Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah

buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih

perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Kesamaan dan Keragaman Budaya

Selamat! Anda telah berhasil mengikuti ujian kenaikan kelas.

Anda kini berada di Kelas XI, dan untuk pertama kalinya Anda akan

belajar ilmu Antropologi secara formal di kelas. Mungkin Anda akan

bertanya, apakah Antropologi itu? Bagaimana kemunculannya?

Antropologi secara sederhana dipahami sebagai ilmu yang

mempelajari manusia dan ke budayaannya. Antropologi lahir dari

pengalaman faktual berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

Lebih penting lagi, Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji

manusia dan ke budayaan pada umumnya.

Seperti diketahui bersama, budaya yang ada di Indonesia sangat

beragam. Anda akan menemukan berbagai budaya yang beragam

ini. Bagaimana seharusnya sikap seseorang terhadap keragaman

budaya? Bagaimana kaitan

keragaman budaya dengan ke budayaan

nasional?

Keragaman suku bangsa dan ke budayaan Indonesia masih

menunjukkan unsur-unsur persamaan yang besar karena suku-suku

bangsa di Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama atau

berasal dari satu rumpun bangsa. Kekayaan budaya bangsa Indonesia

justru terletak dalam keragaman budaya lokal atau budaya daerah

yang tersebar di seantero Nusantara. Sebelum lebih jauh meninjau

tentang aneka ragam budaya di Indonesia, pem bahasan akan dimulai

dengan mengurai terlebih dahulu tentang asal-usul perkembangan

Antropologi.

Sumber:

Kabare

, 2006

Bab

1

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu memahami kesamaan dan keragaman

budaya serta dapat menentukan sikap terhadap berbagai kesamaan dan keragaman

tersebut dalam konteks membina persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa Manfaatnya Bagiku?

budaya, budaya lokal, budaya asing, toleransi, empati, difusi, percampuran,

asimilasi, gegar budaya

Kata Kunci

A. Asal Usul dan Perkembangan

Antropologi

B. Antropologi di Indonesia

C. Ruang Lingkup Antropologi

D. Budaya Lokal, Pengaruh

Budaya Asing, dan

Hubungan Antar budaya

E. Pembinaan Keberagaman

Budaya yang Ada

di Masyarakat Setempat

F. Masalah-Masalah Akibat

Adanya Keberagaman Budaya

G. Sikap Toleransi dan Empati

Sosial terhadap Keberagaman

Budaya

Upacara Grebeg di Yogyakarta merupakan bentuk akulturasi

antara agama dan budaya yang memperkaya keragaman budaya

Indonesia.

1

2

3

2

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

A

Asal Usul dan Perkembangan Antropologi

Antropologi lahir dari keingintahuan manusia terhadap manu

s

lain. Bangsa Eropa memelopori pengiriman ekspedisi ke berba

g

negara. Perjalanan jauh tersebut didorong oleh tujuan yang beraga

m

yakni murni didorong oleh rasa ingin tahu akan daerah sekitarn

y

mencari daerah jajahan, mencari bahan mentah dan pasaran ha

s

industri, dan menyebarkan agama.

Dari perjalanan tersebut, wawasan masyarakat (Eropa) menge

n

kehidupan di luar dirinya semakin luas. Hal tersebut menumbuhk

a

kesadaran akan adanya perbedaan bentuk

À

sik manusia, seperti a

d

yang berkulit hitam, kuning, rambut keriting, lurus, dan sebagain

y

Selain itu, terdapat pula perbedaan bahasa, tingkat teknologi, c

a

hidup, dan adat istiadat.

Mengapa manusia beragam

À

sik dan budaya, padahal terdiri a

t

satu spesies? Hal-hal apa yang menjadi penyebabnya? Sejak kap

a

manusia ada di permukaan bumi? Mengapa terjadi perubahan

À

s

manusia dan perubahan ke budayaan?

Pertanyaan-pertanyaan itu telah mendorong berbagai ban

g

untuk mempelajari manusia secara lebih khusus melalui peneliti

a

secara ilmiah. Hal inilah yang menjadi cikal bakal ilmu Antropolo

g

Secara sederhana, Antropologi adalah ilmu yang mempelaj

a

manusia dan ke budayaan.

Secara lebih sistematis,

Koentjaraningrat

menyusun p

e

kembang an ilmu antropologi menjadi empat fase, sebagai beriku

1. Fase Pertama: Sebelum 1800-an

Pada 1400-an, orang Eropa Barat mulai menjelajahi berba

g

penjuru dunia seperti Afrika, Asia, Amerika, Australia, dan Selan

d

Baru. Hasil dari perjalanan-perjalanan tersebut, berupa buk

buku yang menceritakan kehidupan suku bangsa di luar ban

g

Eropa. Gambaran tentang ciri-ciri

À

sik, adat istiadat, bahasa, m

a

pencaharian, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya itu disebut etnogr

a

Etnogra

À

berasal dari

ethnos

, artinya bangsa, dan

gra

À

en

, artin

y

gambaran atau uraian (deskripsi).

Sekitar

Antropologi

Catatan-catatan perjalanan dari

tokoh-tokoh, seperti Marcopolo, Ibnu

Batutah, Columbus, dan berbagai

misi perdagangan menjadi cikal bakal

ilmu antropologi.

Globalisasi adalah proses percepatan

saling ketergantungan bangsa-

bangsa dalam sebuah sistem dunia

yang berbentuk jaringan ekonomi,

media massa, dan sistem transportasi

modern.

Referensi

Antropologi

Carilah berbagai sumber tambahan dari internet, koran atau buku di perpustakaan sekol

a

untuk memperdalam pemahaman tentang perkembangan antropologi. Kemudian, susunl

a

ringkasan perkembangan antropologi tersebut dalam sebuah karya tulis. Serahkan hasiln

y

kepada guru Anda.

Bedah Budaya

Bahan etnogra

À

ini menarik perhatian para pelajar sehing

g

mereka terdorong untuk mempelajari suku bangsa secara lebih ja

u

Secara umum, orang Eropa sendiri menafsirkan tulisan terse

b

bermacam-macam. Ada yang menganggap orang di luar ban

g

Eropa adalah manusia liar sehingga timbul istilah bangsa primi

t

Ada pula yang menganggap manusia di luar dirinya itu adal

a

orang-orang yang masih jujur, belum tahu kejahatan dan keburuk

a

Ada pula orang Eropa yang tertarik pada benda-benda hasil su

k

bangsa pribumi itu sehingga didirikanlah museum-museum.

Jika anda dipersilakan me

milih

sebuah spesialisasi dalam studi

antropologi, manakah yang menjadi

pilihan anda: paleoanthropologi,

arkeologi- budaya, antropologi-

ekologi (lingkungan), antropologi-

Peduli

Bagaimana tanggapan Anda terhadap

faktor pendorong dan penghambat

pembauran?

Diskusi

Panduan untuk Pembaca

Buku

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya

untuk Kelas

XI ini terdiri atas tiga bab, yaitu Kesamaan dan Keragaman Budaya,

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional,

serta Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan. Buku ini dilengkapi juga

dengan beberapa materi dan soal pengayaan. Berikut ini panduan

untuk pembaca yang kami tawarkan kepada Anda untuk membaca

dan memahami isi buku ini.

Di setiap awal bab disajikan

Judul Bab (1),

yang disesuaikan

dengan tema materi dalam bab.

Apa Manfaat Bagiku? (2),

Menerangkan

tujuan pembelajaran.

Kata Kunci (3),

berisi tentang istilah-istilah

penting yang menerangkan materi yang dibahas.

Referensi Antropologi (4)

, berisi pengertian konsep

yang sesuai dengan materi dan disajikan dalam dua bahasa

(

bilingual

). Pengayaan ini berguna untuk mengembangkan

kecakapan akademik siswa.

Diskusi (5)

, mengajak siswa

mampu memecahkan masalah bersama-sama, baik dalam

kelompok besar maupun kecil. Kegiatan diskusi ini berguna

untuk mengembangkan kecakapan sosial dan akademik siswa.

Peduli (6)

, menumbuhkan wawasan siswa terhadap kepenting an

bersama dan lingkungan sosial budaya.

Bedah Budaya (7)

, memberi kesempatan kepada siswa

untuk memahami ilmu Antropologi serta memotivasi siswa

untuk melakukan pengamatan lingkungan.

Sekitar Antropologi

(8),

menambah wawasan siswa mengenai pengetahuan dan

informasi pengembangan materi Antropologi. Pengayaan ini

juga bertujuan membantu menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

untuk mencari informasi lebih lengkap tentang materi.

Budayawan (9)

, memperkenalkan siswa pada tokoh-tokoh yang

konsisten mengembangkan ke budaya an Indonesia.

Aktif dan Kreatif

(10)

, mengasah daya imajinasi siswa untuk mengembang kan kecakapan

pribadi.

Jejak Kata (11)

, berisi istilah-istilah penting dalam bab yang belum

terakomodasi dalam Kata Kunci. Jejak Kata juga b

erfungsi merangsang

siswa mencari informasi lebih lengkap dari istilah-istilah tersebut.

Tokoh Antropologi (12)

,

memperkenalkan siswa pada pelopor

teori-teori Antropologi.

Asah

Ilmu (13)

, dapat mempertajam kualitas

akademik siswa dalam mengembangkan cakupan materi. Selain

mengembangkan kecakapan akademik, bentuk pengayaan ini

juga menumbuhkan wawasan dan tingkah laku siswa dalam

upaya mengatasi tantangan.

Soal UAS

atau

EBTA (14)

, merupakan cuplikan soal

yang diambil dari UAS, EBTA, EBTANAS, dan UAN berikut

pembahasannya.

Kegiatan Kelompok (15)

, melatih siswa

bekerja sama dalam memecahkan persoalan.

Kajian Antropologi (16)

, menguji daya analisis siswa

yang mengait kan materi yang dipelajari dengan lingkungan

sekitar.

Senarai (17)

, berupa istilah-istilah antropologi beserta

pengertiannya untuk mempermudah siswa memahami materi

yang dibahas.

4

5

6

7

8

Ilmu antropologi, ke budayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.

Ada perbedaan pendapat mengenai asal kata ke budayaan,

terutama mengenai maknanya, yaitu berasal dari kata

budhayah

, yaitu

bentuk jamak dari

buddhi

yang berarti “budi” dan “akal” sehingga

ke budayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan

akal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

A. L. Kroeber

dan

C. Kluckhohn

sebagaimana dikutip Koentjaraningrat,

pengertian

tentang ke budayaan banyak, sekitar 160 de

À

nisi. Berikut pengertian

ke budayaan menurut para ahli.

a.

Selo Soemardjan

dan

Soelaeman Soemardi

mengatakan bahwa

ke budayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta

manusia.

b.

Koentjaraningrat

berpendapat bahwa ke budayaan merupakan

keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia

dengan belajar.

Ke budayaan tidak sama dengan peradaban. Secara sederhana,

peradaban dapat diartikan sebagai ke budayaan yang tertinggi.

Misalnya, konsep yang dipakai untuk menjelaskan tentang ke-

hidupan lembah Sungai Nil disebut peradaban lembah Sungai Nil,

kemudian baru berbicara tentang ke budayaannya. Istilah yang

digunakan untuk peradaban dalam bahasa Inggris, yaitu

civilization

.

Kata tersebut pada umumnya dipakai untuk menyebutkan bagian-

bagian dan unsur-unsur ke budayaan yang halus, maju, dan indah.

Peradaban juga digunakan untuk menggambarkan sistem teknologi,

ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan

serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Sumber:

CD Image

2. Budaya Lokal

Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara

Pulau Weh sampai ke bagian timur di Merauke. Selain itu, Indonesia

terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keragaman budaya yang

dimilikinya.

Koentjaraningrat

Beliau merupakan guru besar dalam

Ilmu antropologi di UI, UGM, dan

Perguruan Tinggi Hukum Militer.

Tokoh

Antropologi

In-group

• Dekulturasi

• Amalgamasi

• Sekularisme

Jejak Kata

Setelah menyimak bacaan tentang

pengertian ke budayaan.

Buatlah pengertian ke budayaan

menggunakan kalimat sendiri.

Aktif dan Kreatif

Budayawan

Ki Hadjar Dewantara

termasuk

tokoh yang sangat peduli terhadap

12

Ganti nama sering dilakukan orang di Indonesia dengan nama

yang lebih jelek karena adanya kepercayaan bahwa nama bagus

yang telah diberikan dianggap terlalu "berat" bagi sang anak. Ia

menjadi mudah jatuh sakit, atau mengalami kecelakaan. Nama-

nama itu, misalnya di Jakarta, adalah

Si Pengki

(keranjang penyaup

sampah) dan

Si Bakul

(keranjang). Bagi orang Cina totok, suku bangsa

Haka terdapat kepercayaan bahwa jika putranya disebut dengan

nama manusia akan diganggu roh jahat, maka untuk menghindari

gangguan itu, putranya disebut dengan julukan

A ken

yang berarti

anjing.

2. Ungkapan Tradisional

Suatu ungkapan tradisional adalah milik suatu kelompok, namun

yang menguasai secara aktif hanya beberapa orang saja. Ungkapan

tradisional digolongkan menjadi dua: pewaris pasif dan pewaris

aktif. Pewaris pasif adalah pewaris folklor yang sekadar mengetahui

dan menikmati suatu bentuk folklor, namun tidak menyebarkannya

secara aktif pada orang lain. Kebanyakan orang adalah pewaris pasif,

misalkan pewaris pasif wayang golek adalah orang Sunda, pewaris

aktifnya adalah para dalang dan para ahli pewayangan di Sunda.

Keadaan yang sama berlaku bagi orang-orang yang mengetahui

peri bahasa atau ungkapan tradisional lainnya, pewaris aktifnya

selalu merupakan golongan minoritas. Hal tersebut disebabkan orang

yang dapat menghafal suatu kumpulan peri bahasa dari folknya

sangat sedikit, sedangkan kebanyakan orang yang lain dari folk yang

sama hanya mengetahui dan tidak dapat membawakannya secara

lengkap maupun tepat.

Peri bahasa lama mengatakan bahwa

bahasa menunjukkan bangsa.

Ungkapan ini merupakan bagian

dari ....

a. nilai

b. etos budaya

c. pandangan hidup

d. persepsi

e. kepercayaan

Penyelesaian:

Peri bahasa tersebut merupakan

bagian dari pandangan hidup

Jawaban: c

Sumber

:

EBTANAS 2000

Soal EBTANAS

Senarai

Adaptasi :

proses perubahan serta akibatnya pada seorang individu dalam suatu

kelompok sosial atau organisme sosial yang menyebabkan hal itu dapat

hidup atau berfungsi lebih baik.

Adisi

: unsur budaya lama yang masih berfungsi ditambah unsur baru sehingga

memberikan nilai lebih.

Akulturasi

: suatu perubahan besar dari suatu ke budayaan sebagai akibat adanya

pengaruh dari ke budayaan asing.

Buatlah klip

ing tentang karya seni di Indonesia yang berkaitan dengan hal-hal berikut:

1. seni rupa;

2. seni arsitektur;

3. seni pertunjukan.

Diskusikan bersama temanmu dan hasilnya tunjukkan di depan kelas secara

bergantian. Guru memerhatikan, menanggapi, dan memberi penilaian.

Kegiatan

Kelompok

Kajian

Antropologi Bab 3

Analisis daerah tempat tinggal Anda, bagai-

mana kepedulian masyarakatnya terhadap

bahasa, dialek, dan tradisi lisan?

Sebagai siswa yang belajar

Antropologi, dapatkah Anda

menentukan batas wilayah

dialek yang Anda gunakan, serta

berbatasan dengan dialek apa

sajakah dialek Anda?

Asah Ilmu

15

16

17

9

11

13

14

10

v

Kata Pengantar

Selamat, Anda telah berhasil masuk di Kelas XI Sekolah Menengah

Atas. Buku yang sedang Anda baca ini berjudul

Antropologi:

Mengungkap Keragaman Budaya

Jilid 1 yang merupakan buku teks

pelajaran Antropologi untuk Kelas XI jenjang SMA/MA Program

Bahasa.

Materi-materi pembelajaran pada buku ini disajikan secara

sistematis, komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab, disajikan

Apa Manfaat Bagiku? dan Kata Kunci. Selain itu, terdapat

Advance

Organizer

yang dilengkapi gambar, bertujuan memberikan gambaran

dan manfaat dari materi yang akan dipelajari.

Buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung

dengan foto dan peta yang representatif. Penggunaan bahasa yang

sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif siswa membuat pembaca

lebih mudah memahaminya.

Buku

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya

untuk Kelas

XI ini terdiri atas tiga bab, yaitu Kesamaan dan Keragaman Budaya;

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional;

serta Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan. Buku ini dilengkapi juga

dengan beberapa materi pengayaan, yaitu Aktif dan Kreatif,

Referensi Antropologi, Jejak Kata, Peduli, Sekitar Antropologi, Bedah

Budaya, Diskusi, Asah Ilmu, Kajian Antropologi, Soal UAN, dan

Tokoh Antropologi.

Referensi Antropologi, berisi informasi dan konsep yang

dapat menambah wawasan siswa mengenai pengetahuan dan

perkembangan informasi berkaitan dengan materi Antropologi yang

dipelajari. Aktif dan Kreatif, Bedah Budaya, dan Soal UAN disajikan

untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap ilmu Antropologi,

khususnya materi pembelajaran yang dipelajari di setiap bab. Tokoh

Antropologi disaji kan untuk menumbuhkan semangat bekerja

keras dan produk tivitas dalam mencapai kesuksesan. Selanjutnya,

disajikan Peta Konsep yang bertujuan membantu siswa mengetahui

materi yang telah dipelajari.

Untuk menguji dan mengukur pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajari, pada setiap akhir bab disajikan

Uji Kemampuan Bab, yang terdiri atas soal pilihan ganda, soal

uraian, dan kajian Antropologi. Di setiap akhir semester disajikan

Uji Kemampuan Semester. Adapun di akhir buku disajikan Uji

Kemampuan Akhir Tahun sebagai sarana menguji pemahaman

siswa terhadap semua materi yang telah dipelajari. Selain itu,

dicantumkan juga Senarai dengan tujuan untuk memudahkan siswa

dalam memahami istilah-istilah Antropologi yang terdapat dalam

teks materi pembelajaran.

Akhir kata, semoga buku ini dapat menjadi bagian penting

dalam proses belajar. Kembangkanlah daya, wawasan, dan imajinasi

Anda untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai konsep dan

kajian dalam disiplin ilmu Antropologi.

Bandung, Mei 2007

Penerbit

vi

Daftar Isi

Kata Sambutan • iii

Panduan untuk Pembaca • iv

Kata Pengantar • v

Daftar Isi • vi

Bab 1

Kesamaan dan Keragaman

Budaya • 1

A. Asal Usul dan Perkembangan

Antropologi • 2

B. Antropologi di Indonesia • 3

C. Ruang Lingkup Antropologi • 4

D. Budaya Lokal, Pengaruh Budaya Asing,

dan Hubungan Antar budaya • 9

E. Pembinaan Keberagaman Budaya

yang Ada di Masyarakat Setempat • 19

F. Masalah-Masalah Akibat Adanya

Keberagaman Budaya • 24

G. Sikap Toleransi dan Empati Sosial

terhadap Keberagaman Budaya • 26

Rangkuman • 28

Peta Konsep • 29

Uji Kemampuan Bab 1 • 30

Bab 2

Dinamika dan Pewarisan

Budaya dalam Rangka

Integrasi Nasional • 33

A. Unsur-Unsur Budaya Universal • 34

B. Hubungan dan Fungsi Bahasa, Seni,

dan Religi • 47

C. Dinamika Budaya • 58

D. Integrasi Nasional • 64

E. Pewarisan Budaya pada Masyarakat

Tradisional dan Modern • 69

Rangkuman • 74

Peta Konsep • 75

Uji Kemampuan Bab 2 • 76

Uji Kemampuan Semester 1 • 79

vii

Bab 3

Bahasa, Dialek, dan Tradisi

Lisan • 83

A. Penggunaan Bahasa dan Dialek

dalam Masyarakat • 84

B. Pengaruh Bahasa dan Dialek

terhadap Masyarakat • 90

C. Foklor (Tradisi Lisan) • 92

D. Contoh Folklor Lisan di Indonesia • 93

E. Karakteristik Bahasa di Indonesia • 103

F. Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek,

dan Tradisi Lisan • 107

Rangkuman • 110

Peta Konsep • 111

Uji Kemampuan Bab 3 • 112

Uji Kemampuan Semester 2 • 114

Uji Kemampuan Akhir Tahun • 117

Senarai • 124

Daftar Pustaka• 127

Indeks • 129

1

Kesamaan dan Keragaman Budaya

Selamat! Anda telah berhasil mengikuti ujian kenaikan kelas.

Anda kini berada di Kelas XI, dan untuk pertama kalinya Anda akan

belajar ilmu Antropologi secara formal di kelas. Mungkin Anda akan

bertanya, apakah Antropologi itu? Bagaimana kemunculannya?

Antropologi secara sederhana dipahami sebagai ilmu yang

mempelajari manusia dan kebudayaannya. Antropologi lahir dari

pengalaman faktual berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

Lebih penting lagi, Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji

manusia dan kebudayaan pada umumnya.

Seperti diketahui bersama, budaya yang ada di Indonesia sangat

beragam. Anda akan menemukan berbagai budaya yang beragam

ini. Bagaimana seharusnya sikap seseorang terhadap keragaman

budaya? Bagaimana kaitan k

eragaman budaya dengan kebudayaan

nasional?

Keragaman suku bangsa dan kebudayaan Indonesia masih

menunjukkan unsur-unsur persamaan yang besar karena suku-suku

bangsa di Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama atau

berasal dari satu rumpun bangsa. Kekayaan budaya bangsa Indonesia

justru terletak dalam keragaman budaya lokal atau budaya daerah

yang tersebar di seantero Nusantara. Sebelum lebih jauh meninjau

tentang aneka ragam budaya di Indonesia, pem

bahasan akan dimulai

dengan mengurai terlebih dahulu tentang asal-usul perkembangan

Antropologi.

Sumber:

Kabare

, 2006

Bab

1

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu memahami kesamaan dan keragaman

budaya serta dapat menentukan sikap terhadap berbagai kesamaan dan keragaman

tersebut dalam konteks membina persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa Manfaatnya Bagiku?

budaya, budaya lokal, budaya asing, toleransi, empati, difusi, percampuran,

asimilasi, gegar budaya

Kata Kunci

A. Asal Usul dan Perkembangan

Antropologi

B. Antropologi di Indonesia

C. Ruang Lingkup Antropologi

D. Budaya Lokal, Pengaruh

Budaya Asing, dan

Hubungan Antarbudaya

E. Pembinaan Keberagaman

Budaya yang Ada

di Masyarakat Setempat

F. Masalah-Masalah Akibat

Adanya Keberagaman Budaya

G. Sikap Toleransi dan Empati

Sosial terhadap Keberagaman

Budaya

Upacara Grebeg di Yogyakarta merupakan bentuk akulturasi

antara agama dan budaya yang memperkaya keragaman budaya

Indonesia.

2

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

A

Asal Usul dan Perkembangan Antropologi

Antropologi lahir dari keingintahuan manusia terhadap manusia

lain. Bangsa Eropa memelopori pengiriman ekspedisi ke berbagai

negara. Perjalanan jauh tersebut didorong oleh tujuan yang beragam,

yakni murni didorong oleh rasa ingin tahu akan daerah sekitarnya,

mencari daerah jajahan, mencari bahan mentah dan pasaran hasil

industri, dan menyebarkan agama.

Dari perjalanan tersebut, wawasan masyarakat (Eropa) mengenai

kehidupan di luar dirinya semakin luas. Hal tersebut menumbuhkan

kesadaran akan adanya perbedaan bentuk

fi

sik manusia, seperti ada

yang berkulit hitam, kuning, rambut keriting, lurus, dan sebagainya.

Selain itu, terdapat pula perbedaan bahasa, tingkat teknologi, cara

hidup, dan adat istiadat.

Mengapa manusia beragam

fi

sik dan budaya, padahal terdiri atas

satu spesies? Hal-hal apa yang menjadi penyebabnya? Sejak kapan

manusia ada di permukaan bumi? Mengapa terjadi perubahan

fi

sik

manusia dan perubahan kebudayaan?

Pertanyaan-pertanyaan itu telah mendorong berbagai bangsa

untuk mempelajari manusia secara lebih khusus melalui penelitian

secara ilmiah. Hal inilah yang menjadi cikal bakal ilmu Antropologi.

Secara sederhana, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari

manusia dan kebudayaan.

Secara lebih sistematis,

Koentjaraningrat

menyusun per-

kembang an ilmu antropologi menjadi empat fase, sebagai berikut.

1. Fase Pertama: Sebelum 1800-an

Pada 1400-an, orang Eropa Barat mulai menjelajahi berbagai

penjuru dunia seperti Afrika, Asia, Amerika, Australia, dan Selandia

Baru. Hasil dari perjalanan-perjalanan tersebut, berupa buku-

buku yang menceritakan kehidupan suku bangsa di luar bangsa

Eropa. Gambaran tentang ciri-ciri

fi

sik, adat istiadat, bahasa, mata

pencaharian, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya itu disebut etnogra

fi

.

Etnogra

fi

berasal dari

ethnos

, artinya bangsa, dan

gra

fi

en

, artinya

gambaran atau uraian (deskripsi).

Bahan etnogra

fi

ini menarik perhatian para pelajar sehingga

mereka terdorong untuk mempelajari suku bangsa secara lebih jauh.

Secara umum, orang Eropa sendiri menafsirkan tulisan tersebut

bermacam-macam. Ada yang menganggap orang di luar bangsa

Eropa adalah manusia liar sehingga timbul istilah bangsa primitif.

Ada pula yang menganggap manusia di luar dirinya itu adalah orang-

orang yang masih jujur, belum tahu kejahatan dan keburukan. Ada

pula orang Eropa yang tertarik pada benda-benda hasil suku bangsa

pribumi itu sehingga didirikanlah museum-museum.

2. Fase Kedua: 1800-an

Pada tahap ini, timbul karangan-karangan yang menyusun ba-

han Etnogra

fi

berdasarkan cara berpikir evolusi. Mereka menganggap

bahwa masyarakat dan kebudayaan berubah secara lambat dalam

waktu yang lama. Mulai dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.

Mereka menganggap bangsa yang termasuk tingkat rendah adalah

suku-suku pribumi yang mereka temukan, sedangkan bangsa dengan

tingkat tinggi adalah orang Eropa saat itu.

Sekitar

Antropologi

Catatan-catatan perjalanan dari

tokoh-tokoh, seperti Marcopolo, Ibnu

Batutah, Columbus, dan berbagai

misi perdagangan menjadi cikal bakal

ilmu antropologi.

• Primitif

• Evolusi

• Antropologi terapan

• Etnografi

Jejak Kata

Kesamaan dan Keragaman Budaya

3

Tujuan mempelajari antropologi saat itu adalah mempelajari

masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk men-

dapatkan suatu gambaran tentang sejarah evolusi dan penyebaran

kebudayaan manusia.

3. Fase Ketiga: Awal 1900-an

Negara-negara Eropa telah menjadi bangsa penjajah di berbagai

penjuru dunia. Ilmu antropologi mempunyai kedudukan yang

sangat penting, yaitu untuk mengetahui latar belakang kehidupan

dan kebudayaan penduduk pribumi. Dengan pengetahuan itu dapat

disusun strategi untuk menguasai dan memengaruhi penduduk

tersebut.

Antropologi menjadi ilmu yang praktis, yaitu mempelajari

masyarakat dan kebudayaan bangsa-bangsa di luar Eropa untuk

kepentingan menjajah dan untuk memperoleh suatu pengertian

tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

4. Fase Keempat: Setelah 1930-an

Pada fase ini, terjadi perubahan besar. Bangsa-bangsa pribumi

sudah banyak yang mendapat pengaruh kebudayaan Eropa sehingga

kebudayaan aslinya sudah mulai hilang. Selain itu, akibat Perang

Dunia II, timbul kebencian terhadap negara yang menjajah.

Perhatian ilmu antropologi beralih ke suku-suku yang hidup

di pedesaan di dalam wilayah negara Eropa sendiri, seperti suku

bangsa Soami, Flam, Lapp, dan sebagainya. Demikian pula di negara

Amerika Serikat.

Tujuan utama antropologi

secara keilmuan adalah memperoleh

pengertian tentang manusia dengan mempelajari keragaman bentuk

fi

sik dan kebudayaannya. Secara praktis, antropologi bertujuan untuk

mempelajari suku bangsa guna meningkatkan kesejahteraan suku

bangsa tersebut. Sejak saat itu, timbullah antropologi yang dikhusus-

kan untuk tujuan pembangunan, seperti Antropologi Kependudukan,

Antropologi Kesehatan, Antropologi Pendidikan, Antropologi

Ekonomi, Antropologi Politik, dan Antropologi Perkotaan.

Di Indonesia, antropologi berkembang seiring dengan kolonisasi

bangsa-bangsa Eropa ke Hindia. Watak khas suatu bangsa dan potensi

kekayaan alamnya dilaporkan secara tertulis oleh para pejabat kolonial.

Berbagai laporan itu disebut etnologi. Berbagai tulisan etnologi tersebut

bermanfaat untuk mempermudah penguasaan kaum pribumi.

Keaslian masyarakat dipertahankan kemurniannya oleh kolonial.

Penjagaan kemurnian tersebut merupakan strategi agar masyarakat

setempat tetap lemah dan mudah dikuasai. Hal ini berlangsung

terus sampai Belanda angkat kaki dari tanah air. Setelah Indonesia

merdeka, antropologi tetap menempati posisi strategis sebagai

ilmu yang bermanfaat untuk menjaga ketertiban sosial. Melalui

jasa Koentjaraningrat, antropologi menjadi alat penting guna

merumuskan kebudayaan nasional.

B

Antropologi di Indonesia

Jika anda dipersilakan

memilih

sebuah spesialisasi dalam studi

antropologi, manakah yang menjadi

pilihan anda: paleoanthropologi,

arkeologi-budaya, antropologi-

ekologi (lingkungan), antropologi-

ekonomi, antropologi bisnis,

antropologi hukum atau antropologi

linguistik (bahasa)? Apa landasan

Anda memilihnya? Uraikan secara

singkat.

Peduli

Berikut ini termasuk antropologi

spesialisasi, kecuali ....

a. antropologi sosial budaya

b. antropologi sosial

c. antropologi ekonomi

d. antropologi politik

e. antropologi pendidikan

Penyelesaian:

Antropologi sosial budaya tidak

termasuk ke dalam antropologi

spesialis.

Jawaban: a

Sumber

:

EBTA 1997/1998

Soal EBTA

• Etnologi

• Kaum pribumi

• Kolonial

• Pembangunan

Jejak Kata

4

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Carilah berbagai sumber tambahan dari internet, koran atau buku di perpustakaan sekolah

untuk memperdalam pemahaman tentang perkembangan antropologi. Kemudian, susunlah

ringkasan perkembangan antropologi tersebut dalam sebuah karya tulis. Serahkan hasilnya

kepada guru Anda.

Bedah Budaya

Dalam rangka merumuskan kebudayaan nasional tersebut,

para antropolog diberi tugas untuk meneliti berbagai watak khas

masyarakat Indonesia yang majemuk. Penelitian dilakukan untuk

mengetahui sikap mental yang cocok dengan pembangunan dan

budaya yang bernilai luhur sebagai identitas bangsa, di antara nya

pola makan, waktu luang, nilai anak, seni, kekerabatan, sampai

konsep sehat dan kematian.

Penelitian terlibat sebagai ciri khas antropologi sering dianggap

kurang ilmiah. Partisipasi langsung dalam masyarakat dan menggali

data melalui wawancara langsung dengan masyarakat dianggap

bias. Hal tersebut masih ditambah perhatian antropologi terhadap

kaum yang terpinggirkan akibat kesenjangan sosial budaya. Berbagai

ketimpangan tersebut berupa diskriminasi ras, ke timpang an gender,

dan kemiskinan. Antropologi sangat dekat dengan kehidupan

gelandangan, pecandu narkoba, kaum buruh, para peng huni panti

jompo, penderita HIV, dan PSK yang semakin menyudut kan posisi

ilmu ini.

Belakangan ini, banyak antropolog Indonesia melaksanakan

berbagai penelitian yang dibiayai oleh sektor swasta dan organisasi

nonpemerintah, seperti bank, perusahan transnasional, jaringan

waralaba, industri otomotif, ataupun biro iklan yang ingin

mengerti bagaimana memasarkan suatu barang hasil industri

kepada masyarakat pedalaman. Antropolog juga terlibat dalam

berbagai program kampanye politik atau pemasyarakatan berbagai

program pemerintah, seperti program KB, padi unggul, pelestarian

lingkungan, dan industri pariwisata.

C

Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

anthropos

yang

artinya manusia, dan

logos

yang berarti ilmu. Jadi, antropologi adalah

ilmu tentang umat manusia atau ilmu yang mencoba memahami

umat manusia, baik dari segi

fi

sik maupun sosial budayanya.

Ahli antropologi berusaha mencari jawaban dari asal-usul

manusia, perbedaan bentuk

fi

sik manusia dan perubahan secara

lambat (evolusi) dari bentuk

fi

sik manusia. Selain itu, antropologi

juga menaruh perhatian terhadap kapan dan di mana manusia

mulai muncul di permukaan bumi? Mengapa timbul perbedaan

kebiasaan, tindakan, dan cara-cara manusia dalam memenuhi

berbagai kebutuhan hidupnya?

Dengan demikian, cakupan antropologi sangat luas. Antropologi

mencakup berbagai bidang yang dipelajari oleh ilmu-ilmu sosial,

seperti Sosiologi, Geogra

fi

, Psikologi, Politik, Sejarah, Ilmu Kesehatan,

dan Ilmu Kemanusiaan lainnya.

Antropologi adalah salah satu cabang

ilmu pengetahuan sosial, objek y

ang

dikaji antropologi adalah yang

berhubungan dengan manusia.

Secara etimologis berarti ....

a. manusia dengan kehidupan

b. manusia dan ilmu

c. manusia dan peradaban

d. manusia dan kebudayaan

e. manusia dan masyarakat

Penyelesaian:

Secara etimologis, antropologi

mempelajari manusia dan

kebudayaannya.

Jawaban: d

Sumber

:

UAS 2001/2002

Soal UAS

Kesamaan dan Keragaman Budaya

5

Perbedaan bahasan antara Antropologi, Sosiologi, Sejarah,

Geogra

fi

, Ekonomi, Politik, dan Psikologi dapat dilihat pada bagan

berikut ini.

• Adaptasi

• Evolusi fisik

• Ras

Jejak Kata

Sosiologi

Nilai, Norma, Struktur Masyarakat

Interaksi Sosial

Individu dengan Individu

Individu dengan Kelompok

Kelompok dan Kelompok

dalam Masyarakat

– Keluarga

– Pendidikan

– Keagamaan

– Bisnis

– Peran

– Status

– Harapan

– Norma

– Saksi

Kelompok-Kelompok Sosial

Kelas Sosial, Masyarakat

Perubahan Sosial

Bagan 1.1

Bagan Sosiologi

6

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Bagan 1.2

Bagan Antropologi

Perubahan Kebudayaan

Percampuran, Pembudayaan,

dan Adaptasi

Sistem Ekonomi, Sistem Sosial,

Sistem Politik, Teknologi,

Kepercayaan, Bahasa

dan Kesenian

Pola Perilaku dalam

Memenuhi Kebutuhan

Kebudayaan

Antropologi

Kesamaan dan Keragaman Budaya

7

Psikologi

Perilaku manusia

– Persepsi

– Pemikiran

– Perasaan

– Daya Cipta

– Perilaku

– Fungsi Kelompok

– Proses Pengelompokan

– Hubungan Antark

elompok

– Kebutuhan Sosial

– Perbedaan Peranan

Pembelajaran dan Pengembangan Aspek K

ognitif

(Pengetahuan), Afektif (Sikap) dan Motorik (Per

ilaku)

Perorangan

Kelompok

Bagan 1.3

Bagan Psikologi

Ekonomi

Sistem Ekonomi

– Kelangkaan

– Pembagian Tenaga Kerja

– Spesialisasi

– Ketergantungan

– Kredit

– Bank

– Produksi

– Komsumsi

– Distribusi

– Permintaan

– Penawaran

– Pengeluaran

– Tabungan

– Pendapatan

Dasar-dasar kebijakan, pertumbuhan, stabilitas, kelangkaan,

ketidakseimbangan, lapangan kerja, kebebasan, dan efisiensi

Masalah kebutuhan yang t

idak terbatas

dengan sumber daya y

ang terbatas

Bagan 1.4

Bagan Ekonomi

8

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Mempelajari peristiwa-peristiwa

manusia di masa lalu

Mencatat dan menghubungkan peristiwa yang terjadi

pada umat manusia di masa lalu

Menyusun dan menginterpretasi temuan tentang

peristiwa tertentu

Setiap topik disusun secara sistematis berdasarkan

periode waktu dan tempat

Bagan 1.5

Bagan Sejarah

Sejarah

Bagan 1.6

Bagan Geografi

Geografi

Mempelajari lokasi aspek fisik, sosial

budaya, dan aspek biotis lainnya

Pendekatan wilayah, lingkungan alam

dalam konteks keruangan

Distribusi

Gerakan

Asosiasi

Interaksi

Regionalisasi

Region fisik, sosial budaya, atau

gabungan ketiganya

Kesamaan dan Keragaman Budaya

9

D

Budaya Lokal, Pengaruh Budaya Asing,

dan Hubungan Antarbudaya

1. Pengertian Budaya

Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang memiliki

beragam budaya. Indonesia memiliki letak sangat strategis dan tanah

yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah. Pe ngalam an

masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk

dan menjadi salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia

Tenggara dan dunia yang menyebabkan banyak penduduk dari

negara lain datang ke Indonesia. Menurut

Anthony Reid

, negara

Indonesia merupakan negeri di bawah angin karena penting nya

posisi Indonesia di mata dunia.

Keadaan geogra

fi

s yang strategis ini menyebabkan semua arus

budaya asing bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya setiap

etnis mulai Asia sampai Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu

memperkaya dan memengaruhi perkembangan budaya lokal yang

ada secara turun temurun. Per

kembangan kebudayaan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu:

a. lingkungan geogra

fi

s induk bangsa, dan

b. kontak antarbangsa.

Indonesia telah memenuhi faktor tersebut sehingga kebudayaan

yang ada beragam dan unik.

Ilmu antropologi merupakan rumpun ilmu yang menjadikan

berbagai cara hidup manusia dengan berbagai macam tindakannya

sebagai objek penelitian dan analisis. Konsep budaya atau

kebudayaan sering berbeda dibandingkan dengan disiplin ilmu

lainnya. Kadang-kadang pengertiannya hanya dibatasi pada sesuatu

yang indah, seperti candi, tarian, seni, sastra, dan

fi

lsafat. Menurut

Sekitar

Antropologi

Suatu kebudayaan sering

memancarkan suatu watak khas

tertentu yang tampak dari luar, artinya

kelihatan bagi orang asing. Watak

khas ini dalam antropologi disebut

ethos

atau watak khas. Dapatkah

Anda mengenali

ethos

budaya

daerah sendiri?

Setelah mempelajari uraian tentang ruang lingkup kajian antropologi tersebut, buatlah

kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda, berbeda

agama, suku bangsa, ataupun ras. Kemudian, diskusikanlah sebuah tema mengenai

hubungan ilmu antropologi dengan ilmu sosial yang lain. Presentasikan hasilnya di depan

kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.

Bedah Budaya

Dengan demikian, ruang lingkup atau bidang kajian Antropologi

untuk mempelajari hal-hal berikut ini.

1. Asal usul manusia

2. Evolusi

fi

sik manusia

3. Keragaman bentuk

fi

sik manusia atau ras

4. Kebudayaan, termasuk unsur-unsur kebudayaan, perkembang-

an, dan penyebarannya

5. Berbagai kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan

lingkungannya

Dalam mengkaji manusia, antropologi bekerja sama dengan

ilmu-ilmu sosial lainnya terutama Sejarah, Geografi, Geologi,

Ekonomi, Bahasa, Sosiologi, Psikologi, Politik, dan Ilmu Hukum,

serta Kesehatan Masyarakat.

Jika Anda seorang antropolog dan

diminta untuk melakukan penelitian

di daerah terpencil di sebuah pulau di

daerah kutub utara, bersediakah Anda?

Apa saja alasan yang mendukung

kesediaan Anda?

Asah Ilmu

10

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.

Ada perbedaan pendapat mengenai asal kata kebudayaan,

terutama mengenai maknanya, yaitu berasal dari kata

budhayah

, yaitu

bentuk jamak dari

buddhi

yang berarti “budi” dan “akal” sehingga

kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan

akal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

A. L. Kroeber

dan

C. Kluckhohn

sebagaimana dikutip Koentjaraningrat,

pengertian

tentang kebudayaan banyak, sekitar 160 de

fi

nisi. Berikut pengertian

kebudayaan menurut para ahli.

a.

Selo Soemardjan

dan

Soelaeman Soemardi

mengatakan bahwa

kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta

manusia.

b.

Koentjaraningrat

berpendapat bahwa kebudayaan merupakan

keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia

dengan belajar.

Kebudayaan tidak sama dengan peradaban. Secara sederhana,

peradaban dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi.

Misalnya, konsep yang dipakai untuk menjelaskan tentang ke-

hidupan lembah Sungai Nil disebut peradaban lembah Sungai Nil,

kemudian baru berbicara tentang kebudayaannya. Istilah yang

digunakan untuk peradaban dalam bahasa Inggris, yaitu

civilization

.

Kata tersebut pada umumnya dipakai untuk menyebutkan bagian-

bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah.

Peradaban juga digunakan untuk menggambarkan sistem teknologi,

ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan

serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Sumber:

CD Image

Gambar 1.1

Piramida

Piramida di Mesir merupakan salah satu

hasil peradaban dunia.

2. Budaya Lokal

Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara

Pulau Weh sampai ke bagian timur di Merauke. Selain itu, Indonesia

terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keragaman budaya yang

dimilikinya.

Koentjaraningrat

Beliau merupakan guru besar dalam

Ilmu antropologi di UI, UGM, dan

Perguruan Tinggi Hukum Militer.

Beliau mendefinisikan kebudayaan

sebagai keseluruhan sistem

gagasan, tindakan, dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang

dimiliki.

Sumber

:

Ensiklopedi Indonesia

, 1990

Tokoh

Antropologi

Kesamaan dan Keragaman Budaya

11

Konsep mengenai budaya lokal telah mengalami perkembang-

an. Pengertian lama budaya lokal sangat berkaitan dengan wilayah.

Hal ini dapat dilihat dari 19 wilayah kebudayaan yang diajukan oleh

Koentjaraningat.

1. Aceh

9. Gorontalo

2. a. Gayo, Alas, dan Batak 10. Toraja

b. Nias dan Batu

11. Sulawesi Selatan

3. a. Minangkabau

12. Ternate

b. Mentawai

13. a. Ambon

4. a. Sumatra Selatan

b. Kepulauan Barat Daya

b. Enggano

14. Irian

5. Melayu

15. Timor

6. Bangka dan Belitung

16. Bali dan Lombok

7. Kalimantan

17. Jawa Tengah dan

Jawa Timur

8. a. Minahasa

18. Surakarta dan Yogyakarta

b. Sangir Talaud

19. Jawa Barat

Budaya lokal dalam pengertian tersebut terkait langsung dengan

daerah. Seiring perkembangan zaman dan sistem sosial budaya,

dewasa ini budaya lokal dimaknai sebagai pengetahuan bersama

yang dimiliki sejumlah orang. Dengan demikian, budaya lokal da-

pat digunakan untuk merujuk budaya pedagang kaki lima, budaya

pengemis, bahkan budaya sekolah. Batasan-batasan budaya menurut

wilayah menjadi kabur dan tidak memadai lagi.

Budaya lokal meliputi berbagai kebiasaan dan nilai bersama

yang dianut masyarakat tertentu. Pengertian budaya lokal sering

di hubungkan dengan kebudayaan suku bangsa. Konsep suku

bangsa sendiri sering dipersamakan dengan konsep kelompok

etnik. Menurut

Fredrik Barth

sebagaimana dikutip oleh

Parsudi

Suparlan

, suku bangsa hendaknya dilihat sebagai golongan yang

khusus. Kekhususan suku bangsa diperoleh secara turun temurun

dan melalui interaksi antarbudaya. Budaya lokal atau dalam hal ini

budaya suku bangsa menjadi identitas pribadi ataupun kelompok

masyarakat pendukungnya. Ciri-ciri yang telah menjadi identitas itu

melekat seumur hidup seiring kehidupannya.

Gambar 1.2

Suku Bangsa di Papua

Suku-suku bangsa yang ada di Papua

memiliki gaya busana sendiri yang berbeda

dengan suku bangsa lain.

Sumber:

Indonesian Heritage: Performing Art

, 1998

Dengan demikian, pengertian budaya lokal tidak dapat di-

bedakan secara tegas.

Mattulada

sebagaimana dikutip

Zulyani

Hidayah

, mengemukakan lima ciri pengelompokan suku bangsa

dalam pengertian yang dapat disamakan dengan budaya lokal.

In-group

• Dekulturasi

• Amalgamasi

• Sekularisme

Jejak Kata

12

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Pertama, adanya komunikasi melalui bahasa dan dialek di antara

mereka. Kedua, pola-pola sosial kebudayaan yang menumbuhkan

perilaku dinilai sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat yang

dihormati bersama. Ketiga, adanya perasaan keterikatan antara satu

dan yang lainnya sebagai suatu kelompok dan yang menimbulkan

rasa kebersamaan di antara mereka. Keempat, adanya kecenderung-

an menggolongkan diri ke dalam kelompok asli, terutama

ketika menghadapi kelompok lain pada berbagai kejadian sosial

kebudayaan. Kelima, adanya perasaan keterikatan dalam kelompok

karena hubungan kekerabatan, genealogis, dan ikatan kesadaran

teritorial di antara mereka.

Beberapa budaya lokal dapat langsung dikenali dari bahasa

yang digunakan di antara mereka. Bahasa merupakan simbol

identitas, jati diri, dan pengikat di antara suku bangsa. Ironisnya,

terdapat kondisi yang memprihatinkan disebabkan semakin banyak

bahasa yang punah atau hampir punah di dunia, khususnya di

Indonesia. Salah satu contohnya adalah berita tentang bahasa Kaili

yang sudah di ambang kepunahan. Bahasa Kaili adalah bahasa ibu

masyarakat etnik Kaili. Suku bangsa Kaili merupakan kelompok

terbesar atau mayoritas masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng).

Bahasa Kaili terancam punah disebabkan pergeseran budaya yang

terjadi dalam masyarakat Sulteng sendiri. Kalangan muda Kaili

mulai meninggalkan bahasa ibunya sendiri dalam kehidupan sehari-

hari. Nasib bahasa semakin tersudut karena ketiadaan standardisasi

(pembakuan) ketatabahasaan Kaili.

Gejala yang sama juga terjadi di Tanah Sunda. Penutur bahasa

Sunda terus berkurang. Pemerintah daerah (Pemda) dan D

ewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar telah mengeluar kan

Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian, Pembinaan, dan

Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda. Ternyata,

Perda tersebut tidak berlaku sebagaimana mestinya. Penduduk

Jabar memang bukan hanya etnik Sunda, melainkan juga etnik

Cirebon dan beberapa etnik lainnya. Menurut penelitian, sikap

masyarakat Sunda terhadap bahasa Sunda menunjukkan bahwa

hanya sekira 35,4 persen keluarga Sunda yang menggunakan

bahasa Sunda sebagai bahasa utama dalam komunikasi sosial

sehari-hari, 47 persen berbahasa campuran Sunda-Indonesia,

64 persen berbahasa Indones

ia, sebanyak 1,6 persen berbahasa

campuran Sunda-Jawa-Indonesia dan 8,8 persen berbahasa campuran

Sunda-Indonesia-Inggris.

Krisis penggunaan bahasa ibu di tanah air secara antropologis

berdampak negatif terhadap kelestarian alam. Tersingkirnya

bahasa-bahasa lokal (daerah) di Indonesia merupakan salah satu

penyebab seringnya terjadi bencana alam (banjir, longsor, atau

kerusakan hutan). Kepunahan berbagai bahasa daerah di tanah

air, baik disengaja maupun tidak disengaja, telah menghilangkan

kearifan lokal di berbagai bidang. Banyak sekali idiom dalam bahasa

lokal yang berhubungan erat dengan pengetahuan sosial, ekologi,

teknologi, pengobatan, bahkan kelestarian lingkungan.

Berbagai bencana alam yang semakin sering melanda Indonesia,

terkait erat dengan pemahaman bahasa lokal yang berhubungan

dengan pengetahuan sosial dan ekologi. Kerusakan lingkungan alam

juga disebabkan penyimpangan masyarakat dari pedoman kearifan

tradisi yang ditunjukkan dengan berbagai ungkapan nenek moyang

Sumber:

Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,

2001

Gambar 1.3

Pakaian Adat Sumatra Selatan

Pada masa sekarang pakaian adat hanya

dikenakan pada peristiwa tertentu seperti

upacara perkawinan.

Sebagai generasi muda, Anda adalah

pemegang estafet

pembangunan.

Diskusikan bersama teman

kelompok Anda, upaya apa

saja yang perlu dilakukan guna

meningkatkan devisa negara

melalui pengembangan pariwisata

yang berbasis budaya lokal atau

daerah.

Asah Ilmu

`

Kesamaan dan Keragaman Budaya

13

dalam bentuk klasi

fi

kasi bahasa. Proses mulai hilangnya bahasa-

bahasa daerah di tanah air, juga diakibatkan semakin berkurangnya

penutur asli bahasa lokal, haruslah dipandang sebagai suatu bencana

sosial yang bersifat global.

Budaya lokal merupakan suatu kebiasaan dan adat is

tiadat daerah

tertentu yang lahir secara alamiah, berkembang, dan sudah menjadi

kebiasaan yang sukar diubah. Budaya masyarakat yang tinggal di

daerah pedalaman (pedesaan) yang tinggal di daerah pantai berbeda.

Budaya lokal masyarakat pedalaman (pedesaan) terlihat tenang dengan

karakteristik masyarakatnya yang cenderung tertutup. Adapun budaya

lokal masyarakat yang tinggal di daerah pantai terlihat keras dan

karakteristik masyarakatnya relatif lebih terbuka.

Kekayaan budaya lokal di Nusantara dijadikan laboratorium

hidup antropologi oleh para antropolog. Budaya lokal yang bersifat

tradisional yang masih dipertahankan. Tidak semua nilai tradisional

buruk dan harus dihindari. Justru nilai tradisional itu harus digali

dan digunakan untuk mendukung dan membangun agar tidak

bertentangan dengan nilai modern.

Tidak selamanya budaya lokal mengandung kerukunan. Jika

dicermati secara mendalam, ada hal-hal yang dapat menyebabkan

perpecahan, benturan pemahaman, dan makna. Misalnya, ada

seorang dari suku tertentu datang berkunjung kepada temannya

yang Suku Jawa. Ketika ditawari makan, di depan meja itu banyak

sayur

(dalam bahasa Jawa

jangan

), ia menawari temannya dengan

kata

jangan

. Temannya yang tidak mengerti bahasa Jawa akan

bingung. Ia ditawari makan, tetapi setiap mau mengambil

sayur

dibilang

jangan

.

Dewasa ini, budaya lokal semakin berkembang. Apalagi sejak

berkembangnya teknologi informasi yang canggih. Banyak budaya

lokal yang diangkat dalam program acara di televisi. Sinetron dan

film yang beredar mulai menggunakan sisipan bahasa daerah

dan adanya kosakata dalam bahasa daerah itu menjadi kosakata

nasional.

Contohnya, kata

jomblo

yang berasal dari bahasa Sunda yang

artinya perempuan yang belum memiliki pasangan. Kata

jomblo

masuk menjadi kata umum yang berarti seseorang yang belum

memiliki pasangan.

Semakin dikenalkannya budaya lokal oleh berbagai media maka

akan semakin berkembang budaya daerah tersebut. Hal ini bisa dili-

hat pada setiap ada acara yang melibatkan pejabat atau kunjungan

tamu selalu disambut dengan tradisi setempat.

Setelah menyimak bacaan tentang

pengertian kebudayaan.

Buatlah pengertian kebudayaan

menggunakan kalimat sendiri.

Aktif dan Kreatif

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak keluar dari akar

budayanya. Melestarikan budaya daerah bukan berarti ke ting-

galan zaman atau kuno, melainkan justru orang modern adalah

orang yang bisa mengembangkan budaya daerah. Contoh negara

Jepang. Walaupun mereka sudah maju, mereka tidak melupakan

budaya tradisionalnya, seperti tradisi minum teh atau penggunaan

Kimono. Orang Cina masih bangga menggunakan bahasanya.

Apakah kita merasa bangga dengan budaya kita sendiri?

Berikut ini adalah nilai-nilai budaya

yang cenderung dapat bertahan dalam

masyarakat Indonesia, kecuali ....

a. masyarakat bergotong royong

b. interaksi pada masyarakat kota

c. keyakinan terhadap T

uhan Yang

Maha Esa

d. musyawarah mufakat

e. sistem pengetahuan

Penyelesaian:

Interaksi pada masyarakat kota adalah

tidak termasuk nilai-nilai budaya yang

cenderung dapat bertahan dalam

masyarakat.

Jawaban: b

Sumber

:

EBTA

1997/1998

Soal EBTA

14

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

3. Pengaruh Budaya Asing dan Hubungan Antarbudaya

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki sifat berubah. Begitu

juga dengan kebudayaan yang bersifat dinamis selalu mengalami

perubahan walaupun secara sangat lambat. Perubahan dari ke-

budayaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, ber-

pengaruh pada budaya lokal. Sebelum mengkaji tentang pengaruh

budaya asing terhadap budaya lokal, ada beberapa konsep penting

yang erat kaitan nya dengan pengaruh budaya itu, antara lain difusi

(penyebaran), percampuran (

acculturation

), pembauran (

asimilation

),

dan gegar budaya (

cultural shock

).

a. Difusi

Difusi

adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur ke budaya-

an dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat

ke masyarakat lainnya. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia

, difusi

dinyatakan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur

kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain.

W.A. Haviland

menyatakan bahwa difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat

istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain. Proses difusi

berlangsung menggunakan teknik meniru atau

imitasi.

Meniru lebih

mudah daripada menciptakan sendiri, terutama tentang hal-hal

yang baru. Beberapa contoh proses terjadinya

difusi, di antaranya

sebagai berikut.

1) Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia

dilakukan dengan teknik meniru. Misalnya, penyebaran agama

Islam melalui media perdagangan, berikut cara berdagang yang

jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru

oleh masyarakat.

2) Cara berpakaian para pejabat kolonial Belanda ditiru oleh

penguasa pribumi.

3) Cara orang Minangkabau membuka warung nasi dan cara orang

Jawa membuka warung tegal.

4) Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan mengguna kan

sendok ditiru oleh orang Indonesia.

Adapun jenis difusi yang dilakukan, antara lain sebagai

berikut.

1)

Penyebaran intramasyarakat

, dipengaruhi antara lain sebagai

berikut.

a) Fungsinya dirasakan cocok dan berguna bagi kehidupan

masyarakat.

b) Unsur-unsur budaya daerah mudah diterima atau diserap,

contohnya unsur-unsur kebudayaan material dan teknologi,

seperti bahan makanan, pakaian, dan alat-alat per tanian.

c) Unsur-unsur budaya daerah sangat digemari karena kein-

dahan dan rasa.

2)

Penyebaran

antarmasyarakat

, dipengaruhi antara lain:

a) kontak antarmasyarakat;

b) penyebarannya;

c) ada tidaknya kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur

penemuan baru.

Bentuk penyebaran yang mendapat perhatian dari para

antropolog, di antaranya sebagai berikut.

1)

Symbiotic

, yaitu pertemuan antarindividu dari satu masyarakat

dan individu-individu dari masyarakat lainnya tanpa mengubah

kebudayaan masing-masing. Contohnya proses

barter

yang

terjadi antara orang suku pedalaman Kongo dan orang suku

pedalaman Togo di Afrika.

Sumber:

Republika,

30 Juli 2005

Gambar 1.4

Cara Makan

Cara makan merupakan salah satu contoh

perbedaan budaya daerah dengan daerah

lainnya.

Globalisasi adalah proses percepatan

saling ketergantungan bangsa-

bangsa dalam sebuah sistem dunia

yang berbentuk jaringan ekonomi,

media massa, dan sistem transportasi

modern.

Globalization is the accelerating

interdependence of nation in a world

system linked economically and

through mass media and modern

transportation systems.

Sumber:

Anthropology: The Exploration of Human

Diversity

, 2000.

Referensi

Antropologi

Kesamaan dan Keragaman Budaya

15

2)

Penetration pasi

fi

que

, yaitu masuknya kebudayaan asing dengan

cara damai dan tidak disengaja dan tanpa paksaan. Misalnya,

masuknya para pedagang dari Gujarat, Persia dan Arab yang

berniat berdagang, tetapi tanpa disadari menyebarkan agama

Islam.

3)

Penetration violente

, yaitu masuknya kebudayaan asing dengan

cara paksa. Misalnya, kewajiban melakukan

seikirei

pada masa

penjajahan Jepang di Asia.

Peta 1.1

Peta Dunia

Peristiwa yang terjadi pada belahan bumi yang lain dapat di-

saksikan dan didengarkan pada waktu yang bersamaan, meski orang

berada di wilayah yang sangat jauh dari tempat berlangsung nya

kejadian tersebut. Peristiwa peperangan di negara-negara Balkan

atau bencana kelaparan yang terjadi di Afrika dengan mudah dan

cepat dapat segera diketahui dalam hitungan detik, bahkan secara

langsung dapat diketahui saat itu juga. Arus globali sasi informasi

semakin mempermudah proses difusi

kebudayaan, setelah teknologi

internet semakin berkembang sehingga pem

bauran kebudayaan

asing tidak bisa dihindarkan. Hal ini juga berarti semakin

mempermudah terjadinya proses pembauran

atau per campuran

pada suatu bangsa.

b. Akulturasi

Pencampuran kebudayaan merupakan pedoman kata dari

istilah bahasa Inggris

acculturation

. Percampuran merupakan suatu

perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat adanya

pengaruh dari kebudayaan asing. Menurut Koentjaraningrat, per-

campuran menyangkut konsep mengenai proses sos

ial yang timbul jika

sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan

pada unsur-unsur kebudayaan asing. Akibatnya, unsur-unsur asing

lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.

Proses percampuran

berlangsung dalam jangka waktu yang

relatif lama. Hal disebabkan adanya unsur-unsur kebudayaan asing

yang diserap atau diterima secara selektif dan ada unsur-unsur yang

tidak diterima sehingga proses perubahan kebudayaan melalui me-

kanisme percampuran masih memperlihatkan adanya unsur-unsur

kepribadian yang asli.

Mekanisme percampuran dapat digambarkan sebagai berikut.

1) Unsur Budaya Asing yang Mudah Diterima

a) Unsur-unsur kebudayaan yang konkret wujudnya, seperti

benda-benda keperluan rumah tangga dan alat-alat per-

tanian yang praktis dipakai.

Sumber:

Gatra,

17 Maret 2001

Gambar 1.5

Internet

Pengaruh globalisasi informasi, di

antaranya dengan berkembangnya internet

.

16

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

b) Unsur-unsur kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi

si pemakai. Contohnya kendaraan bermotor, seperti sepeda

motor dan truk pengangkut.

c) Unsur-unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan

masyarakat penerima. Contohnya, penerangan listrik meng-

gantikan penerangan tradisional dan telepon seluler meng-

ganti

kan telepon rumah.

2) Unsur Budaya Asing yang Sulit Diterima

a) Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak, misalnya

paham atau ideologi negara asing.

b) Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi si

pemakai, contohnya cara meminum teh.

c) Unsur-unsur kebudayaan yang sukar disesuaikan dengan

keadaan masyarakat penerima, contohnya traktor pem bajak

sawah yang sukar menggantikan fungsi bajak yang ditarik

kerbau pada lahan pertanian tertentu.

3) Unsur Budaya yang Sukar Diganti

a) Unsur yang memiliki fungsi luas dalam masyarakat.

Misalnya, sistem kekerabatan yang masih berfungsi luas

dalam masyarakat Batak.

b) Unsur-unsur yang ditanamkan pada individu sejak kecil

dalam proses pembudayaan ataupun pemasyarakatan.

Misalnya, kebiasaan makan masyarakat Indonesia yang

memakan nasi akan sulit diganti dengan roti sebagai

makanan pokok.

4) Individu yang Cepat dan Sukar Menerima Kebudayaan Asing

Dipandang dari sudut umur, individu-individu yang berumur

relatif muda umumnya lebih mudah menerima unsur-unsur

dari luar dibandingkan individu-individu yang berusia lanjut.

Selain itu, individu-individu yang sudah menerima kebaikan

dari masyarakatnya akan sulit menerima unsur-unsur asing.

5) Beberapa Bentuk Percampuran

Menurut para antropolog, percampuran

terjadi dalam

berbagai bentuk sebagai berikut.

a) Substitusi

Unsur budaya lama diganti dengan unsur budaya

baru yang memberikan nilai lebih bagi para penggunanya.

Contohnya, para petani mengganti alat pembajak sawah

oleh mesin pembajak seperti traktor.

b) Sinkretisme

Unsur-unsur budaya lama yang berfungsi padu dengan

unsur-unsur budaya yang baru sehingga membentuk sistem

baru. Perpaduan ini sering terjadi dalam sistem keagamaan,

contohnya agama Trantayana di zaman Singosari yang

merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.

Demikian juga pada tradisi keagamaan orang Jawa yang

masih memperlihatkan perpaduan antara agama Hindu

dan Islam.

c) Penambahan (

Addition

)

Unsur budaya lama yang masih berfungsi ditambah

unsur baru sehingga memberikan nilai lebih. Contohnya,

di Kota Yogyakarta, penggunaan kendaraan bermotor

melengkapi sarana transportasi tradisional, seperti becak

dan andong.

d) Penggantian (

Deculturation

)

Unsur budaya lama hilang karena diganti oleh unsur

baru. Contohnya, delman atau andong diganti oleh angkot

atau angkutan bermotor.

Sumber:

Tempo,

13–19 Juni 2005

Gambar 1.7

Televisi

Perilaku masyarakat cenderung berubah

dengan diterimanya pengaruh media

elektronik, seperti televisi.

Sumber:

Tempo,

30 Mei 2004

Gambar 1.6

Traktor

Traktor pembajak sawah merupakan salah

satu contoh budaya asing yang masuk ke

kebudayaan daerah, walaupun awalnya

sulit untuk diterima.

Kesamaan dan Keragaman Budaya

17

e) Originasi

Masuknya unsur budaya baru yang sebelumnya tidak

dikenal menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan

masyarakatnya. Contohnya, proyek listrik masuk desa

menimbulkan perubahan besar dalam ke hidupan masya-

rakat desa. Energi listrik tidak hanya meng gantikan

lampu teplok dengan lampu listrik, tetapi juga mengubah

perilaku masyarakat desa akibat masuknya berbagai media

elektronik, seperti televisi, radio, dan

fi

lm.

f) Penolakan (

Rejection

)

Akibat adanya proses perubahan sosial budaya

yang begitu cepat menimbulkan dampak negatif berupa

penolakan dari sebagian anggota masyarakat yang tidak

siap dan tidak setuju terhadap proses percampuran

tersebut.

Salah satu contoh, masih ada sebagian orang yang menolak

berobat ke dokter dan lebih percaya ke dukun.

c. Pembauran

Pembauran merupakan padanan kata dari istilah

asimilation

;

merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat

membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudaya an

yang asli atau lama tidak tampak lagi. Menurut Koentjaraningrat,

pembauran

adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai

golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda. Setelah

mereka bergaul dengan intensif, sifat khas dari unsur-unsur

kebudayaan masing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan

campuran.

Proses pembauran baru dapat berlangsung jika ada per syaratan

tertentu yang mendukung berlangsungnya proses tersebut.

Harsojo

menyatakan bahwa dalam pembauran di pengaruhi oleh beberapa

faktor, di antaranya sebagai berikut.

1) Faktor Pendorong Asimilasi

a) Toleransi, yaitu saling menghargai dan membiarkan perbedaan

di antara setiap pendukung kebudayaan yang saling meleng kapi

sehingga mereka akan saling membutuhkan.

b) Simpati, yaitu kontak yang dilakukan dengan masyarakat

lainnya didasari oleh rasa saling menghargai dan menghormati.

Misalnya dengan saling menghargai orang asing dan kebudaya-

an nya serta saling mengakui kelemahan dan kelebihannya akan

men dekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-

kebudayaan tersebut.

c) Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam

masyarakat. Misalnya dapat diwujudkan dalam kesempatan

untuk menjalani pendidikan yang sama bagi golongan-golongan

minoritas, pemeliharaan kesehatan, atau penggunaan tempat-

tempat rekreasi.

d) Adanya perkawinan campuran (

amalgamasi

). Perkawinan

campuran dapat terjadi di antara dua kebudayaan yang berbeda,

baik dari asal suku bangsa maupun tingkat sosial ekonomi.

e) Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat

dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pen-

dukung nya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.

2) Faktor Penghambat Asimilasi

a) Fanatisme dan prasangka, melahirkan sikap takut terhadap

kebudayaan lain yang umumnya terjadi di antara masyarakat

yang merasa rendah (

inferior

)

dalam menghadapi kebudayaan

Asimilasi adalah proses perubahan

yang dialami oleh budaya dominan

dan kelompok minoritas yang

disatukan ke dalam budaya dominan

sehingga tidak tampak lagi sebagai

unit budaya yang terpisah.

Assimilation is the process of change

that minority group

may experience

when it moves to a country where

another culture dominates the minority

is incorporated into the dominant culture

to the point that it no longer exist as a

separate cultural unit.

Sumber:

Anthropology: The Exploration of Human

Diversity

, 2000

Referensi

Antropologi

Sumber:

Tempo,

25 Juni–1Juli 2005

Gambar 1.8

Kendaraan Bermotor

Bus kota dan mobil menimbulkan

p

erubahan besar dalam masyarakat,

khususnya dalam migrasi atau perpindahan

penduduk.

18

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

luar yang lebih tinggi (

superior

). Contohnya, suku-suku bangsa

terasing seperti orang Kubu di Sumatra, orang Baduy di Jawa

Barat, dan suku-suku terasing di Irian/Papua. Prasangka yang

timbul itu membuat mereka menutup diri terhadap masuknya

budaya baru.

b) Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang menyebabkan sikap

toleransi dan simpati yang kurang berkembang antara suku

bangsa.

c) Perasaan superioritas yang besar pada individu-individu

dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat lain.

Contohnya, antara masyarakat kolonial dan masyarakat pribumi

sehingga integrasi yang terjalin antara yang menjajah dan yang

dijajah tidak berkembang.

d) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam

masyarakat yang akan berakibat pada tidak adanya kebebasan

untuk bergaul dengan masyarakat luar. Sebaliknya, orang luar

kurang memahami kebudayaan masyarakat tersebut sehingga

menimbulkan prasangka yang dapat menghalangi berlang-

sungnya proses pembauran.

e) Adanya

in-group

yang kuat.

In-group feeling,

artinya suatu

perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok

dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. Misalnya,

golongan minoritas Arab dan Tionghoa di Indonesia yang

memperlihatkan perbedaan-perbedaan yang tajam dengan orang

Indonesia asli. Pelaksanaan pergantian nama orang Tionghoa

dengan nama Indonesia tidak banyak membawa hasil untuk

mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat Indonesia jika

in-group feeling

tidak diatasi lebih dulu.

d. Gegar Budaya

Gegar budaya merupakan padanan kata dari istilah dalam

bahasa Inggris

culture shock.

Gegar budaya, yaitu adanya ketidak-

siapan menerima budaya yang baru pada kehidupan. Ada sebuah

paradigma yang berkembang bahwa segala yang datang dari Barat

itu unggul dan lebih baik, padahal belum tentu. Bisa saja yang datang

dari Barat itu mengandung nilai-nilai yang tidak sesuai dengan

budaya Timur. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut.

1)

Sifat individualisme,

yaitu sifat mementingkan diri sendiri. Hal

ini sangat bertentangan dengan budaya Indonesia yang lebih

mengutamakan kebersamaan. Sifat individualisme mengingkari

kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

2)

Hedonisme

, yaitu gemar hura-hura. Kehidupan hanya digambar-

kan sebagai kesenangan belaka dan tidak ada kerja keras.

3)

Sekularisme

, yaitu sikap yang memisahkan antara agama dan

urusan dunia. Agama hanya dipandang sebagai proses ritual

yang kadang-kadang bertentangan dengan kesenangan dunia.

4)

Konsumerisme

, yaitu sifat menghambur-hamburkan uang untuk

sesuatu yang tidak perlu. Barang lebih ditentukan oleh gayanya

bukan fungsinya.

Sifat-sifat tersebut sudah berkembang dengan bebasnya di

Indonesia. Hal ini akibat dari masuknya budaya asing yang begitu

bebas dan pemerintah serta masyarakat tidak melakukan penyaring-

an terhadap budaya asing tersebut.

Bagaimana tanggapan Anda terhadap

faktor pendorong dan penghambat

pembauran?

Diskusi

Tunjukkan dengan contoh-contoh

dalam kehidupan sehari-hari tentang

hal-hal berikut.

1. Difusi

2. Percampuran

3. Asimilasi

Aktif dan Kreatif

Kesamaan dan Keragaman Budaya

19

E

Pembinaan Keberagaman Budaya

yang Ada di Masyarakat Setempat

Indonesia merupakan himpunan masyarakat yang terdiri atas

aneka suku bangsa yang mengikat diri sebagai satu bangsa, Indonesia.

Menurut salah satu taksiran, ada lebih dari 500 suku bangsa yang

hidup di Indonesia. Sensus 1930 mencatat 300 suku bangsa tanpa

menghitung Irian Jaya. Suku-suku bangsa di Indonesia beraneka

ragam corak dan tingkat kebudayaan nya. Ada suku bangsa yang

secara sosial, ekonomi, dan politik telah berkembang dan mengenal

sistem kerajaan; ada pula sukubangsa-sukubangsa yang secara

sosial, ekonomi, dan politik masih hidup dalam kelompok-kelompok

kecil berdasarkan atas aturan kekerabatan dan hidup dari berburu

dan mengumpulkan makanan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia

merupakan masyarakat yang majemuk.

Parsudi Suparlan

mende

fi

nisikan masyarakat majemuk sebagai

sebuah masyarakat yang terdiri atas kumpulan orang-orang atau

kelompok-kelompok yang berbaur, tetapi tidak menjadi satu. Setiap

kelompok mempunyai agama, kebudayaan, dan bahasa juga tujuan

dan cara hidup yang relatif mandiri. Sebagai individu, mereka saling

bertemu namun hanya di pasar.

Masyarakat majemuk di Indonesia menghadapi seputar

hubungan antara pemerintahan negara dan masyarakat suku bangsa

sebagai rakyat negaranya. Hubungan antara suku bangsa yang

berbeda kebudayaannya, termasuk perbedaan keyakinan keagama-

an serta masalah hubungan di antara sesama warga masyarakat di

tempat-tempat umum.

Bangsa Indonesia dengan masyarakat majemuknya sebenarnya

sangat rawan terhadap potensi disintegrasi. Potensi disintegrasi itu

dapat setiap saat muncul yang disebabkan oleh ketidakadilan dalam

pemerataan pembangunan. Mengenai hal ini masih segar dalam

ingatan kita tentang usulan pemisahan diri dari beberapa daerah

“kaya”, di antaranya Riau, Aceh, dan Papua. Demikian juga berbagai

kon

fl

ik antaretnis di Maluku, Sambas, Poso, dan beberapa daerah

Carilah contoh-contoh kebudayaan

daerah yang dimasukkan menjadi

kebudayaan nasional.

Aktif dan Kreatif

Untuk memperdalam ur

aian tentang budaya lokal te

rsebut, buatlah sebuah kelompok

yang terdiri atas 4-8 orang, diskusikanlah sebuah tema mengenai penetrasi budaya

asing terhadap salah satu budaya lokal yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Jika

diperlukan carilah referensi tambahan dari buku, koran, majalah, atau situs internet.

Hasilnya presentasikan di depan kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.

Bedah Budaya

Generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh buruk

budaya asing. Pengaruh buruk lebih cepat ditangkap daripada

pe ngaruh baik. Contohnya, orang Barat berpakaian terbuka

fungsi nya untuk menikmati sinar matahari tropis, namun orang

Indonesia menggunakan pakaian yang minim untuk gaya. Gaya

rambut, bahasa, dan makanan semua ala Barat.

Hal ini bukan berarti orang Indonesia antibarat, tetapi harus

memilah-milah mana yang memang sesuai dengan budaya

Indonesia. Dari negara Barat pun banyak yang positifnya, seperti

ilmu kesehatan dan teknologi. Bagaimana pendapat Anda?

Masuknya kebudayaan dari

luar secara

paksa akan berdampak

cultural shock

,

yang dimaksud

cultural shock

adalah ....

a. runtuhnya budaya lama terdesak

budaya baru

b. bersatunya dua bentuk budaya

c. kebingungan akibat terjadinya

kejutan budaya

d. bentrokan dua budaya

yang bertemu

e. berdirinya budaya baru di atas

reruntuhan budaya lama

Penyelesaian:

Kebingungan akibat terjadinya

kejutan

budaya disebut

cultural shock

(gegar budaya).

Jawaban: c

Sumber

:

EBTA

1999

Soal EBTA

20

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

lain merupakan pelajaran yang sangat berharga sebagai sebuah

bangsa. Oleh karena itu, usaha memajukan kebudayaan nasional

dari masyarakat yang majemuk harus diikuti dengan pemerataan

kesejahteraan bersama.

Kebudayaan nasional sendiri adalah kebudayaan bangsa

Indonesia yang berakar dari kebudayaan daerah. Berdasarkan

Amandemen ke-4 Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa

negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah

peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat alam

memelihara nilai-nilai budayanya. Tujuan dari adanya kebudayaan

nasional ini yaitu sebagai berikut.

1. Alat perekat bangsa

2. Semangat nasionalisme

3. Identitas negara

Kuat tidaknya kebudayaan nasional ditentukan oleh kuat tidaknya

kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional diibaratkan sebagai buah

dan daun, sedangkan

budaya daerah yang diibaratkan akarnya.

Akar pohon itu harus selalu dipupuk agar tetap subur dengan

pengem bangan dan pelestarian budaya daerah. Kebudayaan daerah

yang berkembang menjadi ujung tombak kebudayaan nasional

menimbulkan sikap saling menonjolkan sehingga dapat lahir dari

sikap

etnosentrisme

. Etnosentrisme adalah sikap menganggap suku

bangsa sendiri lebih baik daripada suku bangsa lain. Pemerintah

menampung semua aspirasi daerah tentang pengembangan budaya

daerah terutama setelah keluarnya otonomi daerah, dan memberikan

keleluasaan daerah untuk mengembangkan potensinya secara

maksimal, tetapi tidak melupakan kepentingan nasional.

Menurut Koentjaraningrat

,

ada persyaratan yang harus dimiliki

kebudayaan daerah jika ingin diangkat menjadi kebudayaan nasional,

yaitu sebagai berikut.

1. Harus memberikan identitas kepada warga negara pendukung

kebudayaan itu. Artinya, unsur kebudayaan daerah yang

memiliki dan memberikan identitas dan ciri khas itulah yang

dapat diangkat menjadi unsur kebudayaan nasional.

2. Harus menimbulkan perasaan bangga kepada para pendukung-

nya. Artinya, unsur kebudayaan daerah dapat menimbulkan

perasaan bangga bukan saja bagi suku bangsa asal, melainkan

juga bagi rakyat Indonesia.

3. Harus bermutu tinggi. Artinya, unsur kebudayaan daerah yang

memiliki mutu tinggi sehingga dapat memperkaya khazanah,

derajat, dan nilai kemanusiaan bangsa Indonesia.

Pada masa Orde Baru, pemerintah berusaha membuat sebuah

miniature

tentang khazanah budaya dengan pembuatan Taman Mini

Indonesia Indah yang di dalamnya setiap budaya daerah terwakili.

Jadi, sebenarnya jika seseorang berbicara tentang perkembangan

kebudayaan nasional, selalu terkait dengan kebijakan politik pemerintah

tentang budaya. Penetapan

batik

sebagai pakaian resmi pria Indonesia

dan

kebaya

sebagai pakaian resmi perempuan m

erupakan salah satu

contoh bagaimana kebijakan yang diambil pemerintah.

Banyak para ahli yang memberikan pengertian kebudayaan

nasional. Berikut beberapa pendapat tokoh budaya, antara lain

sebagai berikut.

1.

Sutan Takdir Alisyahbana

, menyatakan kebudayaan nasional

Indonesia sebagai suatu kebudayaan yang universal. Unsur-

unsur dikreasikan terutama yang masih langka dan dimiliki

masyarakat Indonesia masa itu, yaitu:

Etnosentrisme merupakan

kecenderungan untuk memandang

budaya sendiri sebagai yang terbaik

dan menilai kepercayaan dan perilaku

yang berbeda secara budaya dengan

standar kebudayaan sendiri.

Ethnocentrism is the tendency to

view one’s own culture as best and

to judge the behavior and belief

of culturally different by one’s own

standards.

Sumber

:

Anthropology

:

The Exploration of Human

Diversity

, 2000.

Referensi

Antropologi

Kesamaan dan Keragaman Budaya

21

a. teknologi,

b. ekonomi,

c. keterampilan berorganisasi,

d. ilmu pengetahuan.

Upaya mengkreasi ke arah itu dapat dicapai lewat usaha

mempertajam rasio (akal) masyarakat Indonesia dengan me-

ngambil alih dinamisme Barat.

2.

Sanusi Pane

, menyatakan bahwa kebudayaan nasional Indonesia

sebagai kebudayaan timur, harus mementingkan unsur-unsur

kerohanian, perasaan, dan gotong-royong.

3.

Poerbatjaraka

, menyatakan bahwa kebudayaan nasional

Indonesia harus berakar pada kebudayaan Indonesia sendiri,

artinya harus berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang

ada di Nusantara. Dianjurkan pula agar manusia Indonesia

banyak mempelajari sejarah kebudayaan sendiri.

4.

Ki Hajar Dewantara

, menyatakan bahwa kebudayaan nasional

Indonesia adalah puncak kebudayaan daerah. Dalam hal ini ia

telah memasukkan aspek mutu karena ungkapan puncak berarti

unsur-unsur kebudayaan daerah yang paling tinggi mutunya.

5.

Koentjaraningrat

, menguraikan beberapa konsep kebudayaan

nasional secara terperinci.

a. Kebudayaan nasional merupakan karya warga negara

Indonesia, termasuk juga karya-karya zaman dahulu di

berbagai wilayah tanah air.

b. Kebudayaan nasional merupakan hasil karya warga negara

Indonesia yang tema pikiran dan wujudnya mengandung

ciri-ciri khas Indonesia.

c. Kebudayaan nasional merupakan hasil karya warga

Indonesia dan umumnya dirasakan memiliki nilai yang

tinggi sehingga menjadi kebanggaan orang Indonesia.

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka

upaya pengembangan budaya nasional adalah sebagai berikut.

1. Program Pengembangan Kesenian

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi seni dan

merangsang inovasi ke arah pengembangan kesenian nasional yang

meliputi seni rupa (termasuk seni lukis dan seni plastik), seni gerak

(tarian dan pantonim), musik, serta teater. Untuk mencapai tujuan

tersebut, berbagai kegiatan dilakukan melalui lembaga-lembaga, baik

pemerintah maupun swasta, serta perkumpulan-perkumpulan sosial.

Perangsangan diberikan dengan berbagai cara, yaitu mengadakan

pekan seni, baik di daerah maupun di pusat, seperti lomba paduan

suara, sayembara, atau penulisan seni.

Gambar 1.9

Pergelaran Seni

Setiap daerah memiliki pergelaran seni

yang berbeda-beda.

Sumber:

Tempo,

September 2002

Budayawan

Ki Hadjar Dewantara

termasuk

tokoh yang sangat peduli terhadap

kebudayaan. Kepeduliannya itu

diejawantahkan dengan mendirikan

Taman Siswa.

22

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Sumber:

Indonesian Heritage: Ancient History,

1996

Gambar 1.10

Peralatan Hidup dari Batu

Peninggalan peralatan yang terbuat

dari batu-batuan peninggalan zaman

purbakala.

2. Program Kesejarahan, Kepurbakalaan,

dan Permuseuman

Program kesejarahan memiliki tujuan, antara lain sebagai

berikut.

a. Tujuan umum, yaitu untuk memupuk kesadaran bersejarah dan

apresiasi terhadap warisan budaya, terutama yang berbentuk

material, seperti bangunan dan benda-benda yang bergerak.

b. Tujuan khusus, yaitu untuk meningkatkan kesad

aran bersejarah

pada masyarakat Indonesia sebagai satu bangsa yang telah berjuang

dalam mencapai kemerdekaan serta mewujudkan masyarakat

adil dan makmur berdasarkan Pancas

ila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Kesadaran bersejarah itu bukan hanya untuk

mempersatukan bangsa atas dasar persamaan sejarahnya,

melainkan juga membangkitkan kebanggaan nasional.

Program kepurbakalaan memiliki tujuan untuk memberi

gambaran mengenai nenek moyang bangsa Indonesia yang telah

mampu membuat sejarah dan mengembangkan kebudayaan atas

dasar nilai-nilai dan gagasan utama, seperti yang tercermin dalam

peninggalan sejarah. Program ini meliputi perundangan, pe-

nyelamatan, serta pemugaran peninggalan sejarah dan purbakala.

Program permuseuman mencakup penyebarluasan informasi

kebudayaan, terutama lewat pameran dan peragaan benda-benda

budaya di gedung-gedung museum yang tersebar di seluruh tanah

air. Benda-benda itu merupakan perwujudan dari masyarakat

pendukung kebudayaan bersangkutan dalam tantangan sejarah

yang dialami.

3. Kebahasaan, Kesusastraan, Perbukuan,

dan Perpustakaan

Program kebahasaan ditujukan untuk bahasa nasional atau bahasa

daerah. Bahasa nasional merupakan alat pemersatu yang terbukti kuat

dan berhasil. Hal ini karena dalam keseragaman pemakaian bahasa

nasional, interaksi sosial antarwarga negara pada semua lingkungan

dan tingkatan dapat terbina secara efektif. Namun, khazanah budaya

dalam bahasa-bahasa daerah juga tidak mungkin diabaikan. Bahasa

daerah diharapkan ikut berkembang pula, serta memberi masukan

berharga untuk pengembangan bahasa nasional.

Gambar 1.11

Perpustakaan

Perpustakaan sebagai salah satu sarana

pengembangan budaya nasional.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Kesamaan dan Keragaman Budaya

23

Setelah mempelajari uraian tentang berbagai potensi keragaman budaya tersebut,

buatlah sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang

berbeda, berbeda agama, suku ataupun ras. Diskusikanlah sebuah tema mengenai

alternatif usaha membangun budaya nasional yang dimulai dari budaya daerah tempat

mana Anda bertempat tinggal. Jika perlu, carilah referensi tambahan dari buku, koran,

majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru mengamati

dan memberi nilai.

Bedah Budaya

Uraikan maksud dari kebudayaan

nasional Indonesia merupakan pun-

cak kebudayaan daerah. Serahkan

hasilnya kepada guru A

nda.

Diskusi

Program kesusastraan erat hubungannnya dengan program kebahasaan.

Kesusastraan merupakan perwujudan dari penggunaan bahasa dengan baik,

tepat, dan indah. Berbagai kegiatan, seperti sayembara penulisan dan pem-

bacaan puisi, drama, serta karangan sastra diadakan untuk pengembangan

kesusastraan, baik nasional maupun daerah.

Program perbukuan, meliputi penambahan sarana bacaan, baik

buku maupun majalah guna menunjang program pemerintah untuk

mencerdaskan bangsa. Sayembara penulisan buku, baik yang bersifat

ilmiah, seni ilmiah, dan fiksi, diharapkan mampu merangsang

penulisan guna menambah bahan bacaan.

Selain menambah sarana dan prasarana, perpustakaan juga

berusaha meningkatkan minat baca dan peningkatan mutu para

pustakawan yang ada.

Berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tersebut, diperlu kan

sistem komunikasi yang dapat menyebarluaskan informasi kebu-

daya an ke seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia secara

keseluruhan berkepentingan untuk mengetahui dan menyadari

secara komprehensif tujuan pengembangan kebudayaan nasional

serta kaitannya dengan pembangunan secara umum. Sasaran

komunikasi dan informasi budaya yang luas antara lain sebagai

berikut.

1) Memperluas pandangan dan cakrawala pengertian mengenai

kebudayaan nasional pada semua warga negara Indonesia.

2) Saling memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan setempat

sehingga terjadi pengertian dan sikap saling menghargai yang

dapat menjamin toleransi dan kerukunan antarsuku bangsa.

3) Informasi luas mengenai kebudayaan-kebudayaan setempat

semakin memperbanyak kemungkinan pilihan sehubungan

dengan pengembangan kebudayaan nasional.

4) Kebudayaan nasional yang berakar pada kebudayaan daerah

dan sesuai dengan prinsip wawasan nusantara dapat lebih

menjamin kepribadian atau ketahanan budaya nasional untuk

menghadapi pengaruh kebudayaan asing ataupun keadaan yang

tidak menguntungkan yang timbul dari dalam.

5) Kepribadian nasional yang kuat dapat menimbulkan dan

mempertinggi daya kreatif dan inovatif bangsa Indonesia tanpa

melunturkan sifat kebudayaan nasional.

• Kesusastraan

• Etnosentris

• Purbakala

Jejak Kata

24

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Secara antropologis, kerusuhan dapat dipandang sebagai

produk dari ketidakpuasan atas kondisi kehidupan suatu

kelompok masyarakat sebagai akibat dari situasi sosial dan

ekonomi yang dihadapi sehari-hari sehingga menyebabkan mereka

dengan mudah terseret oleh isu-isu yang disebabkan provokator.

Biasanya, isu-isu tersebut menjelaskan adanya "kambing hitam"

penyebab segala keterpurukan yang mereka alami. Isi "kambing

hitam" ini secara gamblang diterima sebagai jawaban konkret asal

muasal penderitaan mereka yang biasanya selalu ditutupi oleh

birokrasi pemerintah.

Misalnya, kerusuhan di Ambon yang bermula dari kon

fl

ik antara

preman asal Sulawesi Selatan dengan sopir angkot asal Ambon,

meluas hingga melibatkan kon

fl

ik antara orang-orang Ambon dan

orang-orang Bugis, Buton, dan Makassar. Kon

fl

ik ini melebar menjadi

kon

fl

ik antara orang-orang Islam, bahkan di antara orang Ambon

Islam dan non-Islam.

Budaya di Indonesia sangat beraneka ragam. Keragaman tersebut

ada yang menguntungkan dan merugikan. Keberagaman budaya di

satu pihak menjadi keunggulan, tetapi di pihak lain menjadi masalah.

Hal tersebut menjadikan bangsa Indonesia seperti m

enanam "bom

waktu" terhadap masalah etnis. Dalam perjalanan sejarah bangsa ini,

masalah pertentangan etnis merupakan hal yang paling sensitif sehingga

pemerintah pernah mengutarakan bahwa jangan pernah menguraikan

sesuatu dengan hal-hal yang berbau suku, agama, ras (SARA). Setiap

tindakan yang dianggap melanggar SARA akan diusut oleh petugas

keamanan. Selama masa Orde Baru hal-hal yang berbau SARA ditekan

dengan cara represif (penekanan) melalui institusi militer.

Hampir jarang o

rang mendengar terjadi konflik antarsuku

pada waktu itu, tetapi pascareformasi sampai sekarang ini bentrok

antarsuku ini terlihat jelas. Kita masih ingat adanya perselisihan

antara etnis Dayak dan Madura di Kalimantan. Sebenarnya, apa yang

menyebab kan terjadinya kerusuhan di Kota Ambon, pemberontakan

Papua, juga Gerakan separatis GAM di Aceh?

F

Masalah-Masalah Akibat Adanya

Keberagaman Budaya

Gambar 1.12

Masyarakat Papua

Masyarakat Papua telah lama menjadi

perhatian pembangunan sejak masa Orde

Baru. Sesuai dengan diberlakukannya

Undang-undang Otonomi Daerah,

sekarang mereka lebih leluasa

mengembangkan kebudayaannya sesuai

dengan aspirasi lokal.

Sumber

:

www.papuaweb.org

, 2006

Kesamaan dan Keragaman Budaya

25

Analisis mengenai konflik sosial juga dikemukakan oleh

Antropolog UGM,

Sjafri Sairin

. Menurut beliau berbagai kerusuhan

dan kon

fl

ik sosial yang menjadi benih bagi kemungkinan yang

menyeret bangsa ini ke arah disintegrasi bangsa. Menurutnya

penyebab utama dari berbagai permasalahan sosial di Indonesia

disebabkan oleh tersumbatnya pertukaran sosial (

social exchange

).

Prinsip pertukaran sosial adalah hubungan timbal balik yang

seimbang, baik yang dilakukan secara simetris maupun asimetris.

Pertukaran sosial pada hakikatnya berfungsi sebagai media untuk

mewujudkan integrasi dan harmoni dalam masyarakat. Pertukaran

itu dapat berupa pertukaran benda atau simbol sesuai dengan budaya

suatu masyarakat.

Dengan metode analisis tersebut, kon

fl

ik sosial jelas ber hubungan

erat dengan macetnya proses pertukaran sosial. Hal ini dapat secara

mudah diamati pada menurunnya rasa saling percaya (

mutual trust

)

dalam kehidupan bermasyarakat. Rendahnya rasa saling percaya

berhubungan erat dengan menurunnya rasa toleran terhadap

perbedaan yang ada (

intolerance of differences

). Padahal kedua unsur

itu merupakan prasyarat bagi berlangsungnya per

tukaran sosial

menuju masyarakat yang harmonis dan integratif.

Adanya perbedaan dalam budaya merupakan suatu keniscaya-

an. Kunci utama agar tidak terjadi kon

fl

ik antarbudaya ini adalah

sikap toleransi dan saling menghargai terhadap budaya lain. Ada

beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya

gesekan antarbudaya, di antaranya sebagai berikut.

a. Penanaman sikap toleransi.

b. Memperbaiki kebijakan yang diambil pemerintah misalnya

kebijakan pembangunan yang merugikan masyarakat lokal.

c.

Memberikan gambaran tentang keragaman etnis melalui berbagai

jenjang pendidikan di sekolah, jangan sampai ada sekolah yang

tertutup untuk etnis tertentu.

d. Memberikan informasi yang jelas tentang etnis oleh pemerintah,

karena setiap masalah yang ada lebih banyak ditimbulkan karena

kurangnya pengetahuan terhadap budaya orang lain.

e. Menghindari sikap rasa takut terhadap budaya lain.

f.

Jika telah terlanjur terjadi kon

fl

ik, untuk menyelesai kan nya harus

dilakukan dengan pendekatan budaya, yaitu menge depan kan

sikap menghormati dengan musyawarah karena masalah tidak

akan selesai jika diselesaikan dengan cara kekerasan.

Carilah contoh-contoh keragaman

budaya di Indonesia yang membawa

dampak positif dan negatif bagi

masyarakat Indonesia. Kemudian,

susunlah dalam sebuah tabel

perbandingan. Kumpulkan hasilnya

kepada guru Anda.

Aktif & Kreatif

Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah seputar keragaman budaya, buatlah

sebuah kelompok yang terdiri atas 4-8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,

berbeda agama, suku ataupun ras. Diskusikanlah sebuah tema mengenai alternatif usaha

toleransi dan empati pada pelajar guna melestarikan budaya nasional yang dimulai dari

budaya daerah tempat Anda tinggal. Jika perlu, carilah referensi tambahan dari buku, koran,

majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru mengamati dan

memberi nilai.

Bedah Budaya

• Pertukaran sosial

• Etnis

• Konflik

Jejak Kata

26

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Kemajukan masyarakat Indonesia meliputi keragaman budaya

horisontal, tetapi juga berlapis-lapis secara vertikal. Setidaknya

tercatat 300 bahasa yang digunakan pada kelompok-kelompok

masyarakat. Hal tersebut belum termasuk berbagai variasi bahasa

dalam setiap daerah. Jika keragaman kebahasaan menjadi alat untuk

mengidenti

fi

kasi kesukubangsaan dan kebudayaannya, minimal

sebanyak itu pulalah jumlah suku bangsa di Indonesia.

Sumber:

media-indonesia.com

,

2006

Sikap Toleransi dan Empati Sosial

terhadap Keragaman Budaya

Gambar 1.13

Umat Buddha

T

erlepas dari sistem keyakinan yang

berbeda, agama hakikatnya mengajarkan

umatnya untuk berbuat baik dan peduli

terhadap sesama manusia serta sesama

makhluk hidup. Kepedulian terhadap

sesama merupakan implementasi dari

konsep toleransi dan empati.

Keragaman tersebut merupakan potensi bagi pengembangan

budaya nasional yang memiliki keunikan dan sekaligus menyiratkan

kekhasan masing-masing budaya di setiap daerah. Akan tetapi, di sisi

lain, orang dihadapkan pada berbagai ancaman, seperti per golak

an,

pertentangan etnik, pluralisme budaya, atau dominasi budaya.

Bagi masyarakat Indonesia, perbedaan suku bangsa, agama,

daerah, dan pelapisan sosial merupakan keniscayaan. Keragaman

tersebut menghasilkan suatu keanggotaan golongan yang bersifat

silang menyilang. Keberagaman yang saling menyilang itu dalam

ilmu antropologi dikenal dengan istilah

cross cutting affiliation.

Bentuk hubungan yang demikian telah menyebabkan konflik-

kon

fl

ik antargolongan tidak bersifat terlalu tajam. Misalnya, kon

fl

ik

antarsuku dapat segera diatasi dengan bertemunya berbagai elemen

yang terdiri atas latar belakang agama, daerah, pelapisan sosial, serta

para anggota suku-suku bangsa yang terlibat dalam per tentang an

tersebut.

Suatu

cross cutting af

fi

liation,

biasanya akan menghasilkan

cross

cutting loyalities

. Pengertian

cross cutting loyalities

adalah terbentuknya

loyalitas pada hubungan silang budaya yang sudah terbentuk.

Oleh karena itu, sampai pada suatu tingkat tertentu, masyarakat

Indonesia telah terintegrasi meskipun tumbuhnya perbedaan suku

bangsa, agama, daerah, dan pelapisan sosial. Toleransi dan empati

akan membawa pemahaman mengenai berbagai perbedaan yang

menjadi sumber daya yang tak ternilai. Menurut sebuah pepatah

G

Kesamaan dan Keragaman Budaya

27

“perbedaan itu adalah anugerah.” Melalui perbedaan, seseorang

dapat belajar berbagai hal dari orang lain. Melalui perbedaan pula

seseorang terlatih untuk merasakan beban sebagaimana yang orang

lain rasakan. Hal tersebut hanya dapat dilakukan setelah orang

memahami lebih dalam pengertian toleransi dan empati.

Secara sederhana toleransi dapat diasah dengan memahami

berbagai perbedaan persepsi. Perbedaan persepsi budaya terhadap

suatu hal, jika tidak disikapi dengan bijaksana, dapat berbuah

perselisihan. Perselisihan cenderung membagi kedua belah pihak

dalam dua kutub yang berseberangan. Bahkan, secara ekstrem

hubungan dapat meruncing sebagai kawan dan lawan. Tingkat

toleransi menentukan tingkat penerimaan seseorang terhadap

perbedaan dan perselisihan yang mungkin muncul.

Pengertian empati dapat dianggap sebagai kelanjutan dari

toleransi. Empati dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk

merasakan apa yang dirasakan orang lain oleh seorang individu atau

suatu kelompok masyarakat. Budaya orang lain menjadi landasan

bersikap dalam setiap interaksi yang terjalin. Empati berpotensi

untuk mengubah perbedaan menjadi saling memahami dan mengerti

secara mendalam.

Sikap toleransi dan empati dapat diwujudkan dengan memahami

bahwa keanekaragaman budaya membutuhkan penguatan budaya

lokal di tengah budaya lain yang sama-sama bertahan. Keaneka-

ragaman budaya telah menjadi kenyataan sejarah yang tidak

mungkin dihindari. Mengabaikan keragaman sama halnya dengan

mengingkari hakikat manusia itu sendiri. Akan tetapi seringkali

keragaman dalam suku, ras, dan budaya menjadi sumber kon

fl

ik

dan ketegangan di antara suku, ras, dan agama. Bahkan, beberapa

suku bangsa memandang suku bangsa lain lebih rendah dari suku

bangsanya sendiri (

ethnocentrism

). Di sinilah sikap toleransi dan

empati diperlukan untuk memberi kesempatan perbedaan menjadi

tumbuh dan berkembang dalam kebebasan yang setara.

Jika Anda terjebak dalam konflik

etnis di suatu wilayah, tindakan

apa yang akan Anda lakukan untuk

mengatasi masalah tersebut?

Peduli

Toleransi dan empati secara eksplisit dapat diterapkan melalui

pemahaman multibudaya. Pemahaman ini menekankan pentingnya

pengertian dalam hal pluralitas dan pluralisme sosial, keragaman

budaya, etnik, dan pemahaman kontekstual. Pengejawantahan

pemahaman sosiologis-antropologis sebagai dasar mengkaji

berbagai hasil karya budaya dan pengalaman budaya dari pembuat

Sumber

:

www.strangerinparadise.com

, 2006

Gambar 1.14

Umat Hindu di Bali

Keragaman agama merupakan salah satu

kekayaan bangsa Indonesia. Upacara

keagamaan, seperti umat Hindu di Bali,

patut mendapat penghargaan yang

proporsional dengan memperhatikan

aspirasi pemeluknya.

28

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

Tunjukkan dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang penyebab

terjadinya konflik yang berhubungan dengan budaya jika dilihat dari masalah,

antara lain:

1. ekonomi;

2. politik;

3. kesempatan;

4. birokrasi.

Diskusikan bersama teman Anda dan cari bagaimana cara mengatasinya.

Kegiatan

Kelompok

atau penciptanya. Lebih jelasnya dapat berbentuk pemusatan

perhatian yang lebih seimbang (proporsional) terhadap pengetahuan

pembuat atau pencipta seni sama baiknya dengan pemahaman

terhadap konteks sosio-budayanya. Oleh karena itu, proses pem-

belajaran sebaiknya dipandang sebagai bagian intervensi sosial dan

budaya. Dengan demikian tidak perlu terjadi pendapat mengenai

pertentangan, tetapi setiap orang hendaknya menyadari bias sosial

budaya yang melekat pada dirinya.

Kebudayaan menurut Koentjaraningrat, yaitu keseluruhan

sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya

manusia dalam

rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki oleh manusia

dengan belajar.

Budaya lokal merupakan suatu kebiasaan, adat istiadat

yang berkembang, dan sudah menjadi kebiasaan serta

terdapat di suatu daerah tertentu.

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur

kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya

atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.

Rangkuman

Akulturasi adalah suatu perubahan besar dari suatu

kebudayaan sebagai akibat adanya pengaruh dari

kebudayaan asing.

Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada

berbagai golongan manusia dengan latar kebudayaan

yang berbeda.

Tujuan dari adanya kebudayaan nasional sebagai alat

perekat bangsa, semangat nasional isme, dan identitas

negara.

• Pluralisme budaya

• Dominasi budaya

Cross cutting loyalities

Jejak Kata

Kesamaan dan Keragaman Budaya

29

Perkembangan Kebudayaan

Tujuh Unsur Kebudayaan Universal

Budaya

Komunikasi Antarbudaya

- Lingkungan Geografis

Induk Bangsa

- Kontak Antarbangsa

- Difusi

- Percampuran

- Asimilasi

- Gegar Budaya

- Sistem Religi dan Upacara

Keagamaan

- Sistem Organisasi

Kemasyarakatan

- Sistem Pengetahuan

- Bahasa

- Kesenian

- Sistem Mata Pencarian

- Sistem Teknologi

dan Peralatan

Antropologi

mempelajari

mempengaruhi

mempengaruhi

mempengaruhi

mempengaruhi

Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum

Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda

pahami tersebut? Diskusikanlah materi tersebut bersama

Apa yang Belum Anda Pahami?

teman-teman Anda dengan bimbingan guru. Setelah itu,

Anda boleh melanjutkan ke bab berikutnya.

Berbagai uraian mengenai kesamaan dan keragaman budaya

tersebut dapat diringkas dalam sebuah peta konsep berikut.

Peta Konsep

meliputi

terdiri atas

terdiri

atas

terdiri atas

30

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

6. Padanan kata

budaya

dalam bahasa latin ber-

asal dari kata ....

a.

culture

b.

colera

c.

coroner

d.

culare

e

. corner

7. Peninggalan seperti artefak dan fosil menjadi

bahan pengembangan pem bangun an ....

a. pariwisata

b. kepurbakalaan

c. permuseuman

d. kesenian

e. kesejarahan

8. Menurut Koentjaraningrat,

pengertian ke

bu-

da yaan adalah ....

a. semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia

b. keseluruhan sistem gagasan, tindakan,

dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidupan masyarakat yang dimiliki

manusia dengan belajar

c. semua rancangan hidup yang tercipta

secara historis, baik eksplisit maupun

yang implisit, rasional, irrasional, yang

ada pada waktu sebagai pedoman yang

potensial untuk perilaku manusia

d. keseluruhan realita gerak, kebiasaan,

tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang

diwaris kan dan perilaku yang ditimbul-

kan nya

e. perkembangan majemuk dari budidaya,

yang berarti daya dari budi yang be-

rupa cipta, karsa, dan rasa sehingga

kebudayaan diartikan sebagai hasil cipta,

karsa, dan rasa

1. Antropologi berasal dari kata

anthropos

yang

artinya ....

a. manusia

b. kebudayaan

c. suku bangsa

d. makhluk hidup

e. lapisan hidup

2. Orang Eropa mengadakan perjalanan jauh

dengan tujuan berikut, kecuali

....

a. mencari daerah jajahan

b. mencari pasar

c. menyebarkan agama

d. ingin tahu

e. mencari harta karun

3. Sosiologi dan antropologi sama-sama mem-

pelajari masyarakat, tetapi Sosiologi lebih

menekankan pada ....

a. interaksi sosial

b. kebiasan

c. adaptasi

d. sistem budaya

e. teknologi

4. Salah satu faktor yang menyebabkan ke-

budaya an berbeda antarsuku bangsa adalah

adanya perbedaan ....

a.

fi

sik manusia

b. lingkungan tempat manusia hidup

c. peralatan yang digunakan

d. teknologi

e. bahasa

5. Fase perkembangan antropologi ber tujuan

untuk pembangunan adalah pada ....

a. 1300-an

b. 1900-an

c. 1400-an

d. 1970-an

e. 2000-an

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

• Budaya

Cross cutting loyalities

• Difusi

• Substitusi

• Percampuran

• Sinkretisme

• Asimilasi

• Adisi

Cross cutting af

fi

liation

Dekulturasi

A. Jelaskan konsep-konsep berikut.

Uji Kemampuan Bab 1

Kerjakan pada buku latihan Anda.

Kesamaan dan Keragaman Budaya

31

9. De

fi

nisi kebudayaan menurut Selo Soemardjan

adalah ....

a. semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia

b. keseluruhan sistem gagasan, tindakan

dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidup an masyarakat yang dimiliki

manusia dengan belajar

c. semua rancangan hidup yang tercipta

secara historis, baik eksplisit maupun yang

implisit, rasional, atau irrasional, yang ada

pada waktu dahulu dan sekarang sebagai

pedoman yang potensial untuk perilaku

manusia.

d. keseluruhan realita g

erak, kebiasaan,

tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang di -

wariskan dan perilaku yang ditimbulkan

e. perkembangan majemuk dari budidaya,

yang berarti daya d

ari budi yang berupa

cipta, karsa, dan rasa sehingga ke

budayaan

diartikan sebagai hasil cipta, karsa, dan

rasa

10. N

ilai gotong royong dalam pembangunan

dapat menciptakan ....

a. rasa bebas

b. rasa aman

c. rasa toleransi

d. rasa senasib

e. rasa kebergantungan

11. Pengertian dari difusi adalah ....

a. proses penyebaran unsur-unsur kebu-

daya an dari suatu kelompok ke kelompok

lainnya atau dari satu masyarakat ke

masyarakat lainnya

b. proses perubahan kebudayaan secara total

akibat membaurnya dua kebudayaan

atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan

yang asli atau lama tidak tampak lagi

c. suatu proses hilangnya batas-batas

wilayah negara dan tidak penting lagi

bagi kehidupan sosial

d. pemusnahan dua kebudayaan yang

berbeda

e. dua budaya yang hidup secara ber-

dampingan

12. Faktor ekstern yang menyebabkan terjadi nya

perubahan budaya adalah ....

a. demogra

fi

b. revolusi

c. inovasi

d.

discovery

e. pembauran

13. Masuknya pengaruh asing secara halus dan

tanpa disadari merupakan pengertian ....

a.

symbiotic

b.

penetration atlantis

c.

penetration violence

d.

penetration pasi

fi

que

e.

alienasi

14. Suatu proses hilangnya batas-batas wilayah

negara dan tidak penting lagi bagi kehidupan

sosial merupakan pengertian dari ....

a. pembauran

b. difusi

c. percampuran

d. globalisasi

e. reformasi

15. S

arana yang paling utama yang menyebab kan

terjadinya globalisasi di bidang ....

a. pertahanan

b. sosial

c. telekomunikasi

d. adat istiadat

e. ekonomi

16. Salah satu dampak gl

obalisasi yang paling

terasa dan dilakukan oleh pelajar adalah ....

a. makan-makanan tradisional

b. berbusana ala Timur

c. melakukan gotong royong

d. gaya hidup kebarat-baratan

e. belajar dengan giat

17. Berikut bukan merupakan lembaga penya-

luran aspirasi budaya, adalah ....

a. lingkung seni

b. DPR

c. pemerintah

d. gedung kesenian

e. pos hansip

18. Potensi k

eragaman budaya di Nusantara,

adalah ....

a. kon

fl

ik antarmasyarakat

b. masuknya budaya asing

c. memperkaya budaya nasional

d. melunturkan budaya nasional

e. jawaban a dan d benar

19.

Pengertian kebudayaan nasional menurut

Sanusi Pane adalah ....

a. kebudayaan nasional Indonesia sebagai

suatu kebudayaan yang universal (barat);

unsur-unsur yang dikreasikan dan masih

langka dimiliki masyarakat Indonesia

masa itu

b. kebudayaan nasional Indonesia sebagai

kebudayaan Timur harus mementing kan

unsur-unsur kerohanian, perasaan, dan

gotong royong

32

Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.

Kajian

Antropologi Bab 1

Anda tentu merupakan salah satu pendukung

kebudayaan. Dengan mengambil dasar

argumentasi dari kebudayaan Anda sendiri,

analisislah mengenai salah satu usaha

c. kebudayaan nasional Indonesia harus

berakar pada kebudayaan Indonesia

sendiri, artinya harus berakar pada

kebudayaan suku-suku bangsa yang ada

di Nusantara

d. kebudayaan nasional Indonesia adalah

puncak kebudayaan daerah

e. kebudayaan nasional merupakan karya

warga Indonesia, termasuk juga karya-

karya zaman dahulu di berbagai wilayah

tanah air

20. Faktor penghambat pembang

unan ke bu daya -

an adalah ....

a. sikap fanatisme berlebihan

b. meningkatkan ketakwaan

c. menjalin kerja sama antarsuku

d. memperkuat integrasi

e. memajukan kebudayaan nasional

6. Apa perbedaan

cross cutting af

fi

liation

dan

cross

cutting loyalities

?

7. Apa yang dimaksud dengan difusi?

8. Apakah perbedaan pembauran dan per-

campuran?

9. Mengapa terjadi gesekan antarbudaya? Berikan

contohnya.

10. Sebutkan langkah-langkah yang diharuskan

dalam memelihara kebudayaan nasional.

1. Uraikan tentang latar belakang berkembang-

nya ilmu antropologi?

2. Mengapa orang Eropa mengadakan pen-

jelajahan ke berbagai daerah di dunia?

3. Apa yang menjadi ruang lingkup atau kajian

ilmu antropologi?

4. Uraikan pengertian dari kebudayaan.

5. Mengapa perlu ada p

elestarian budaya lokal?

mewujudkan integrasi nasional di tengah

keragaman budaya khususnya di daerah

kebudayaan Anda.